Indeks
banner 728x90

Menteri Kelautan & Wabup Malang Bahas Transformasi Nelayan Pujiharjo

Jaka Media
Menteri Kelautan dan Perikanan RI Ir. Sakti Wahyu Trenggono didampingi Wabup Malang Dra. Hj. Lathifah Shohib saat meninjau lokasi rencana pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih di Desa Pujiharjo (Foto Ist)

TIRTOYUDO, JADIKABAR.COM – Wakil Bupati Malang, Dra. Hj. Lathifah Shohib mendampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Ir. Sakti Wahyu Trenggono, M.M dalam kunjungan kerja ke Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Jumat  (4/7). Kunjungan ini dalam rangka meninjau lokasi rencana pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) sebagai bagian dari program strategis nasional sektor kelautan dan perikanan.

Desa Pujiharjo dipilih karena memiliki potensi produksi perikanan tangkap yang sangat besar. Terletak di pesisir Samudera Hindia, desa ini dihuni oleh 6.987 jiwa dari 2.266 KK, dengan 540 di antaranya merupakan pelaku utama nelayan.

Dalam tinjauan tersebut, Menteri Trenggono mengapresiasi produktivitas tinggi nelayan Desa Pujiharjo. Ia menyoroti tiga alat tangkap utama yang digunakan nelayan setempat, yaitu pancing rawai layur sebanyak 150 unit dengan produksi 900 ton per bulan, jaring gillnet 2,25” sebanyak 320 unit dengan produksi 500 ton per bulan, serta jaring milenium sebanyak 10 unit yang menghasilkan 100 ton per bulan.

“Komoditas utama seperti ikan layur bahkan menjadi produk ekspor unggulan ke China. Ini potensi besar yang harus kita dorong produktivitas dan nilai tambahnya,” ujar Menteri Trenggono.

Menteri menegaskan komitmennya untuk segera memulai pembangunan fasilitas perikanan modern di Pujiharjo. Mulai dari cold storage, pabrik es, mini dermaga, tambahan kapal, SPBU khusus nelayan, hingga tempat kuliner dan pasar ikan akan segera dibangun untuk menunjang kegiatan nelayan.

“Nanti kita bangun koperasi lebih kuat. Sudah ada Koperasi Merah Putih di sini, tinggal kita perkuat agar bisa bekerja sama langsung dengan eksportir. Produk tangkapan harus sampai ke pasar dalam kondisi fresh dan berkualitas,” katanya.

Sementara itu, Wakil Bupati Malang menegaskan pentingnya percepatan realisasi Kampung Nelayan Merah Putih. Ia menyampaikan bahwa dalam lima tahun terakhir, perkembangan nelayan di Pujiharjo sangat signifikan, dari hanya sekitar 30 kapal kini telah berkembang menjadi 320 kapal.

“Harga ikan layur bisa mencapai Rp50 ribu per kilogram dan sangat diminati pasar ekspor. Nilai ekonomisnya tinggi dan nelayan merasakan langsung dampaknya. Ini harus kita dukung dengan fasilitas dan pelatihan pengelolaan hasil tangkap yang lebih modern,” tutur Wabup Lathifah.

Ia juga menekankan pentingnya pengolahan pasca panen agar ekspor tidak hanya dalam bentuk gelondongan, tetapi bisa masuk proses nilai tambah seperti fillet, pembekuan, atau kemasan siap saji.

Desa Pujiharjo akan menjadi salah satu titik prioritas nasional dalam pengembangan ekonomi kelautan berbasis masyarakat. Saat ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan tengah menyelesaikan proses identifikasi dan finalisasi titik lokasi Kampung Nelayan Merah Putih secara nasional.

“Kita ingin agar sumber daya laut yang melimpah ini tidak hanya dikeruk, tapi dikelola dengan bijak untuk kesejahteraan rakyat secara berkelanjutan,” tambah Menteri Trenggono.

Program KNMP dirancang untuk menciptakan sentra kelautan yang terintegrasi dengan fasilitas hulu-hilir, pemberdayaan koperasi, pelatihan nelayan, serta akses pemasaran yang lebih luas, baik lokal maupun ekspor. Hal ini diharapkan menjadi model pembangunan ekonomi pesisir yang bisa direplikasi di daerah lain.

Bagi nelayan Desa Pujiharjo, program ini menjadi harapan besar untuk masa depan yang lebih sejahtera dan mandiri.

Exit mobile version