Sidoarjo, JADIKABAR.COM – Pemerintah Kabupaten Sidoarjo terus memperluas akses layanan kesehatan masyarakat. Tahun ini, proyek pembangunan RSUD Sedati tengah digarap dan ditargetkan selesai pada Desember 2025. Rumah sakit berlantai tiga yang berdiri di atas lahan 5 ribu meter persegi itu diharapkan mampu menjawab kebutuhan layanan kesehatan masyarakat di wilayah timur Sidoarjo.
Pagi tadi, Selasa (23/9/2025), Bupati Sidoarjo H. Subandi meninjau langsung progres pembangunan yang saat ini memasuki tahap pemancangan tiang penyangga. Dalam kunjungan tersebut, ia didampingi Kepala Bappeda Sidoarjo M. Ainur Rahman, Plt. Kepala Dinas Kesehatan dr. Lakshmie Herawati Yuwantina, Kepala Dinas Perumahan, Permukiman, Cipta Karya, dan Tata Ruang M. Bachruni Aryawan, serta Kabag Hukum Setda Sidoarjo Komang Rai Warmawan.
Bupati Subandi menegaskan bahwa pembangunan RSUD Sedati merupakan bentuk komitmen Pemkab dalam pemerataan layanan kesehatan. Dengan hadirnya rumah sakit baru ini, warga Sedati dan sekitarnya tidak perlu lagi menempuh perjalanan jauh untuk mendapatkan layanan medis memadai.
“Visi dan misi bupati ingin ada pelayanan yang bagus di rumah sakit kita. Kehadiran RSUD Sedati ini akan mendekatkan layanan kesehatan bagi masyarakat,” ungkap Subandi.
Ia juga menekankan pentingnya percepatan pekerjaan agar proyek rampung tepat waktu. “Ini akan terus kita koreksi. Mudah-mudahan dengan kehadiran bupati dan semuanya tambah semangat lagi, dilembur atau apa, supaya selesai sesuai target,” ujarnya.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo, dr. Lakshmie Herawati Yuwantina, menjelaskan bahwa proyek pembangunan RSUD Sedati dimulai sejak Juli 2025 dengan kontrak berakhir pada Desember 2025. Total anggaran yang digelontorkan mencapai Rp 51 miliar.
Rumah sakit ini akan berdiri dengan luas bangunan 4 ribu meter persegi, terdiri atas lima blok gedung bertingkat tiga, dan masuk kategori RS tipe D dengan kapasitas 50 tempat tidur. Sesuai standar rumah sakit tipe D, akan tersedia empat layanan dasar, yakni anak, penyakit dalam, bedah, serta obstetri dan ginekologi (Obgyn).
“Setiap minggu progres pembangunan dievaluasi. Saat ini masih ada minus sekitar 7 persen dari target, namun kami berharap bisa dikejar agar sesuai kontrak. Jika tidak tercapai, maka akan ada prosedur yang harus dijalankan sesuai aturan,” terang Lakshmie.
Meski ada kendala keterlambatan progres, Pemkab Sidoarjo optimis pembangunan RSUD Sedati dapat selesai tepat waktu. Keberadaan rumah sakit ini nantinya akan memperkuat jaringan layanan kesehatan di Sidoarjo, mendukung RSUD Sidoarjo yang sudah ada di pusat kota, serta menjawab kebutuhan masyarakat wilayah timur yang terus berkembang.
Dengan target rampung akhir tahun ini, RSUD Sedati diharapkan menjadi salah satu ikon pemerataan layanan kesehatan sekaligus bukti nyata komitmen Pemkab Sidoarjo menghadirkan fasilitas kesehatan modern yang lebih dekat dan terjangkau bagi seluruh warga.