SUMBERPUCUNG, Jadikabar.com – Tradisi dan budaya lokal kembali menjadi daya pikat utama dalam menjaga harmoni sosial di tengah masyarakat Kabupaten Malang. Hal ini tercermin dalam gelaran Bersih Desa Senggreng yang digelar Selasa malam (8/7), di Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung. Kegiatan budaya tahunan tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, M.M., yang datang bersama istri sekaligus Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Malang.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Malang yang akrab disapa Abah Sanusi memberikan apresiasi tinggi kepada Pemerintah Desa Senggreng dan seluruh lapisan masyarakat. Ia menilai semangat kebersamaan yang diperlihatkan warga Senggreng merupakan cerminan nilai luhur budaya bangsa yang patut dilestarikan.
“Bulan Syuro atau Muharam memang identik dengan kegiatan Bersih Desa di berbagai wilayah Kabupaten Malang. Tradisi ini adalah bentuk syukur kepada Tuhan atas rezeki dan keselamatan, serta harapan agar kehidupan di tahun berikutnya menjadi lebih baik dan barokah,” ujar Abah Sanusi dalam sambutannya di hadapan ribuan warga yang memadati area kegiatan.
Menurutnya, Bersih Desa bukan sekadar perayaan, melainkan bentuk nyata dari kearifan lokal yang memperkuat ikatan sosial dan spiritual masyarakat. Salah satu ciri khas dari kegiatan ini adalah tradisi menyajikan sesaji atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut dengan sajian. Tradisi ini juga dikenal masyarakat setempat sebagai bentuk “Sodakoh Bumi”.
“Tradisi sodakoh bumi merupakan warisan para leluhur kita. Ini menjadi doa bersama agar hasil panen, usaha, dan kehidupan masyarakat ke depan lebih berkah serta dijauhkan dari segala musibah dan marabahaya,” tambah Bupati yang dikenal dekat dengan masyarakat desa ini.
Acara puncak Bersih Desa Senggreng dimeriahkan dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk, yang menghadirkan dalang kondang Ki Semedi Martak Harsoyo. Kesenian wayang ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menjadi media edukasi moral dan spiritual bagi masyarakat.
Pagelaran wayang tersebut diawali dengan prosesi sakral penyerahan Gunungan, yang menandai dimulainya pertunjukan. Gunungan tersebut dibawa oleh Ketua Panitia Bersih Desa, Anas Junaidi, kemudian diserahkan kepada Kepala Desa Senggreng, dan akhirnya diberikan kepada Bupati Malang untuk diserahkan kepada dalang.
Momentum ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Tak hanya warga lokal, pengunjung dari desa sekitar juga turut memadati lokasi kegiatan. Antusiasme warga menunjukkan betapa kuatnya daya tarik budaya lokal jika dikelola dengan baik oleh pemerintah desa dan didukung oleh pemerintah daerah.
Dalam kesempatan itu, Abah Sanusi juga mengajak seluruh masyarakat untuk tetap menjaga nilai-nilai kegotongroyongan, serta terus bersinergi dalam membangun desa. Ia menegaskan bahwa kemajuan Kabupaten Malang akan sangat bergantung pada kekompakan dan partisipasi aktif dari desa-desa.
“Pemerintah Kabupaten Malang sangat terbuka terhadap inovasi dan kerja sama dari pemerintah desa. Kami harap Desa Senggreng bisa menjadi contoh bagaimana tradisi lokal bisa berjalan berdampingan dengan pembangunan dan kemajuan,” pungkasnya.
Ketua TP PKK Kabupaten Malang, yang mendampingi Bupati, juga tampak akrab berbaur dengan masyarakat dan memberikan semangat kepada para ibu-ibu PKK desa setempat agar terus aktif dalam program pemberdayaan dan pelestarian budaya.