Berita  

Kapolda Jatim Temui Massa BEM Nusantara, Janjikan Transparansi Kasus Ojol dan Evaluasi Internal Polri

Jaka Media
Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto saat berdialog langsung dengan massa BEM Nusantara.

SURABAYA, JADIKABAR.COM – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Nusantara Jawa Timur menggelar aksi unjuk rasa di depan Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Jawa Timur, Sabtu (30/8). Mereka menyuarakan sejumlah tuntutan, mulai dari pengusutan tuntas kasus driver ojek online (ojol) Affan Kurniawan yang tewas terlindas mobil rantis Brimob di Jakarta, penyelesaian tragedi Kanjuruhan, hingga pembebasan mahasiswa yang ditangkap dalam kerusuhan di Jawa Timur.

Sekitar pukul 12.45 WIB, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Drs. Nanang Avianto, M.Si., turun langsung menemui massa aksi. Dengan menaiki mobil komando yang digunakan mahasiswa, jenderal bintang dua itu menyampaikan permohonan maaf dan bela sungkawa atas insiden di Jakarta.

“Kami dari Polda Jatim menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga almarhum. Kami juga menyampaikan permintaan maaf, mudah-mudahan ini menjadi evaluasi bagi institusi kami agar kejadian serupa tidak terulang lagi,” ucap Irjen Nanang di hadapan para mahasiswa.

Kapolda Jatim menjelaskan bahwa Polri sudah mengambil langkah cepat terhadap kasus yang terjadi di Jakarta. Ia menegaskan, oknum anggota yang diduga menabrak Affan Kurniawan telah diamankan pada hari kejadian dan proses hukum berjalan sesuai aturan pidana maupun kode etik.

“Itu adalah bukti kepatuhan hukum yang kami jalankan sesuai aturan pidana maupun kode etik,” tegasnya.

Lebih lanjut, Irjen Nanang menekankan bahwa kepolisian akan melaksanakan proses hukum secara transparan, terbuka, dan akuntabel.
“Kepolisian sudah memberikan hal-hal yang transparan. Mari kita kawal bersama dan akan terus di-update perkembangannya, jadi jangan khawatir,” imbuhnya.

Menjawab tuntutan lain mengenai pembebasan mahasiswa yang ditangkap, Kapolda Jatim memberikan jaminan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti laporan tersebut dengan segera.
“Saya akan memberikan jaminan, kalau memang tidak bersalah akan saya lepaskan hari ini. Saya akan minta laporan dari anggota saya di Polrestabes Surabaya dan akan saya sampaikan langsung. Mari laksanakan kegiatan ini dengan baik dan tetap menjaga kondusifitas Jawa Timur,” ujarnya.

Unjuk rasa yang berlangsung di depan Mapolda Jatim itu berjalan kondusif, dengan Kapolda Jatim membuka ruang dialog dan menyerap aspirasi mahasiswa secara langsung. Momentum ini dianggap sebagai langkah positif, di mana aparat dan mahasiswa bisa berdiskusi tanpa bentrokan fisik, sekaligus menjadi bentuk evaluasi bersama untuk memperbaiki hubungan antara kepolisian dan masyarakat sipil.

Aksi ini merupakan respon lanjutan dari peristiwa ricuhnya demonstrasi di depan DPR RI Jakarta pada 28 Agustus 2025, yang menyebabkan seorang driver ojol tewas terlindas mobil rantis Brimob. Peristiwa tersebut menuai sorotan luas dan gelombang protes di berbagai daerah, termasuk Jawa Timur. Selain itu, mahasiswa juga masih menuntut penyelesaian kasus Tragedi Kanjuruhan 2022, yang hingga kini dinilai belum memenuhi rasa keadilan publik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *