Berita  

Doa Lintas Agama se-Kepulauan Nias Teguhkan Komitmen Tolak Anarkisme, Bupati Nias Utara Hadir Bersama Forkada

Jaka Media
Suasana kebersamaan tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan tokoh perempuan yang hadir dalam deklarasi damai anti anarkisme.

Gunungsitoli, JADIKABAR.COM – Suasana penuh kekhidmatan mewarnai ruang rapat lantai II Kantor Wali Kota Gunungsitoli, Kamis (4/9), ketika para tokoh agama, kepala daerah, dan elemen masyarakat berkumpul dalam acara Doa Lintas Agama Bersama sekaligus Deklarasi Menolak Anarkisme se-Kepulauan Nias.

Acara ini digagas oleh Forum Kepala Daerah (Forkada) se-Kepulauan Nias, yang diketuai oleh Wali Kota Gunungsitoli, Sowa’a Laoli, S.E., M.Si.. Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Nias Utara, para kepala daerah, unsur Forkopimda, tokoh agama, hingga perwakilan masyarakat, menunjukkan semangat kebersamaan lintas sektoral untuk menjaga keamanan dan kedamaian.

Gelombang demonstrasi yang kerap berujung anarkis di sejumlah daerah Indonesia belakangan ini menjadi perhatian serius para pemimpin daerah. Tindakan anarkisme tidak hanya merusak fasilitas umum, tetapi juga berpotensi mengganggu stabilitas sosial dan menimbulkan korban jiwa.

Sebagai daerah kepulauan dengan kekayaan budaya dan toleransi beragama yang tinggi, Nias ingin memberi teladan dalam menjaga persatuan dan menolak segala bentuk kekerasan. Melalui deklarasi ini, Forkada menegaskan komitmen bersama untuk menyelesaikan masalah dengan cara damai, dialogis, dan bermartabat.

Kegiatan dimulai dengan penandatanganan deklarasi anti anarkisme secara simbolis oleh para kepala daerah dan tokoh masyarakat. Setelah itu, doa lintas agama dipimpin oleh Pdt. Dr. Tuhoni Telaumbanua, M.Si., bersama para pemimpin agama Kristen, Katolik, Islam, Hindu, dan Budha.

Doa dipanjatkan agar masyarakat Kepulauan Nias senantiasa hidup rukun, terhindar dari perpecahan, dan kuat menolak segala bentuk anarkisme.

Dalam sambutannya, Wali Kota Gunungsitoli, Sowa’a Laoli, menyampaikan rasa keprihatinan terhadap maraknya aksi anarkis di tanah air. Ia mengingatkan agar masyarakat Nias tidak mudah terprovokasi dan tetap mengedepankan cara-cara damai dalam menyampaikan aspirasi.

“Melalui doa bersama dan deklarasi damai anti anarkis ini, saya menegaskan pentingnya komitmen kita menjaga keamanan, ketertiban, dan kesejahteraan. Mari kita doakan bangsa dan Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, agar senantiasa diberi hikmat dalam setiap kebijakan,” ujar Sowa’a Laoli.

Acara ini dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Nias, Bupati Nias Utara, Kapolres Nias, Dandim 0213/Nias, Danlanal Nias, Kajari Kota Gunungsitoli, Ketua Pengadilan Negeri Gunungsitoli, para ketua DPRD, Pj. Sekda, OPD, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh perempuan, tokoh agama, serta civitas akademika Universitas Nias (UNIAS).

Kehadiran mereka memperkuat makna kegiatan ini sebagai momentum mempererat persatuan di tengah keberagaman.

Deklarasi damai ini diharapkan bukan sekadar seremonial, melainkan menjadi langkah nyata seluruh pihak untuk menjaga suasana kondusif di Kepulauan Nias. Dengan doa lintas agama sebagai simbol spiritual, masyarakat diingatkan bahwa persatuan dan perdamaian adalah modal utama pembangunan daerah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *