Berita  

Anggaran Pendidikan Naik Rp4 M, Dewan Ungkap Serapan UPTD Kurang dari 50%

redaksi
Anggaran Pendidikan Naik Rp4 M, Dewan Ungkap Serapan UPTD Kurang dari 50%
Wakil ketua DPRD komisi II kota Malang Trio Agus Purwono saat wawancara setelah sidang paripurna digedung dewan kota malang

Malang, JADIKABAR.COM – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang menggelar Rapat Paripurna pada Kamis (11/9/2025) dengan agenda utama Penyampaian Laporan Hasil Pembahasan Badan Anggaran (Banggar) terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Perubahan APBD Tahun Anggaran 2025. Rapat ini menyoroti sejumlah isu krusial terkait penyerapan anggaran dan penyesuaian belanja daerah.

​Penyerapan Anggaran Rendah Jadi Sorotan
​Wakil Walikota Malang, Ali Muthohirin, dalam wawancara mengungkapkan kekhawatirannya terkait rendahnya serapan anggaran di sejumlah Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD).

“Ada UPTD yang serapannya masih di bawah 50%,” ujarnya. Ia menjelaskan bahwa kondisi ini dipicu oleh pengesahan APBD 2024 yang dilakukan di masa transisi kepemimpinan. Pemerintah Kota Malang berupaya agar masalah serupa tidak terulang di tahun 2026.

​Lebih lanjut, Ali Muthohirin juga menekankan pentingnya pergeseran anggaran untuk menyesuaikan dengan kebutuhan prioritas di lapangan. Keputusan final terkait pergeseran ini akan diambil berdasarkan pandangan dari masing-masing fraksi di DPRD.

​Peningkatan Anggaran dan Prioritas Pendidikan
​Wakil Ketua DPRD Komisi II Kota Malang, Trio Agus Purwono, dalam wawancaranya menjelaskan bahwa hasil pembahasan Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) menunjukkan adanya peningkatan pendapatan sebesar Rp13 miliar.

Peningkatan ini bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) senilai Rp6 miliar dan pendapatan transfer sebesar Rp7 miliar.

​”Total belanja APBD meningkat sebesar Rp13 miliar, yang sebelumnya Rp2,5 miliar, dan penutupannya melalui Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SilPA) sebesar Rp204 miliar,” jelas Trio.

​Ia menambahkan, alokasi anggaran dalam perubahan ini diprioritaskan untuk sektor pendidikan. Salah satu fokus utamanya adalah pembayaran insentif guru, khususnya guru PAUD. Anggaran sebesar lebih dari Rp4 miliar dialokasikan untuk menutupi sisa insentif guru PAUD selama tiga bulan, yang sebelumnya hanya terbayarkan selama sembilan bulan. Selain itu, anggaran juga dialokasikan untuk pembangunan sarana dan prasarana sekolah di Kota Malang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *