“Fashion on the River mampu menambah daya tarik pariwisata Kota Batu, sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kelestarian alam,” ujarnya.
Tahun ini, kompetisi diikuti 43 peserta dari berbagai kota. Setelah proses seleksi ketat, terpilih 20 finalis yang berhak menampilkan karya terbaik mereka di atas panggung. Peserta berasal dari Malang Raya, Lumajang, Jombang, hingga daerah lain seperti Surakarta, Magelang, Semarang, dan Tegal.
Wali Kota Batu, Nurochman, menegaskan bahwa ajang ini sudah menjadi brand pariwisata unggulan Kota Batu.
“Silakan eksplorasi wastra kita, potensinya besar. Dengan branding yang tepat, wastra Batu bisa kita angkat hingga ke tingkat nasional bersamaan dengan promosi pariwisata,” tutur Nurochman.
Acara berlangsung meriah dengan nuansa teatrikal: parade model yang melintas menggunakan ATV dan flying fox, penampilan desainer lokal dan nasional seperti Wild Bloom, Kembang Tanjung, Dap Tulis (Gus Yasin), SMKN 1 Batu, Eky Prakasa, hingga Anjani, serta suguhan kreatif dari putra-putri berprestasi Jawa Timur.
Dewan juri yang terdiri dari praktisi dan tokoh wastra Jawa Timur, yakni Andri Indra Prasetyo (Ketua Paguyuban Kriya Wastra Batu), Aji Prasojo (Kediri), dan Eki Prakasa (Pasuruan), menilai karya berdasarkan orisinalitas, kreativitas, daya pakai, dan total look busana.
Hasil penjurian menetapkan tiga desainer terbaik:
- Juara I: Agatha Hutagalung
- Juara II: Biben Franch John Warissen
- Juara III: Lely Deviana
Selain itu, sejumlah desainer muda seperti Rista, Lucky Purnami, Dewa Gusti Mahayu, Paulus Andik Dwi Cahyono, Ermawati (Janeta Creation), Jesicca Tri Chandra Winata, Sofiyah Lailatul Zakiyah, hingga Yulita Eka Amalia turut memberi warna dengan karya inovatif yang memadukan unsur lokal dan tren modern.
Melalui gelaran ini, Kota Batu tidak hanya dikenal sebagai destinasi wisata alam, tetapi juga mulai diperhitungkan sebagai pusat kreativitas mode yang mampu bersaing di kancah nasional. Dengan kekuatan budaya dan wastra lokal, Fashion on the River #3 menegaskan bahwa pariwisata, ekonomi kreatif, dan pelestarian lingkungan dapat berjalan seiring dan saling menguatkan.