Pemkab Sidoarjo Pastikan Kesempatan Kerja Setara bagi Penyandang Disabilitas

Pemkab Sidoarjo Gelar Job Fair Inklusif, Buka 108 Lowongan untuk Penyandang Disabilitas

Avatar photo
Pemkab Sidoarjo Pastikan Kesempatan Kerja Setara bagi Penyandang Disabilitas
Kepala Dinas Tenaga Kerja Sidoarjo Ainun Amalia menyerahkan piagam penghargaan kepada perwakilan perusahaan peserta Job Fair Inklusif Hybrid 2025 di Gedung Serbaguna GOR Sidoarjo, Selasa (21/10/2025). Penghargaan diberikan atas komitmen perusahaan dalam membuka peluang kerja bagi penyandang disabilitas.

Jadikabar – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo terus berkomitmen menciptakan kesetaraan di dunia kerja. Melalui Job Fair Inklusif Hybrid yang digelar di Gedung Serbaguna GOR Sidoarjo pada 21–22 Oktober 2025, Pemkab membuka 108 lowongan pekerjaan khusus bagi penyandang disabilitas. Sebanyak sepuluh perusahaan lokal ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang menjadi bukti nyata keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat difabel.

Pada hari pertama, antusiasme tinggi terlihat dari 150 penyandang disabilitas yang hadir langsung untuk mengikuti seleksi kerja. Mereka mendaftar melalui laman resmi Siap Kerja di https://siapkerja.sidoarjokab.go.id, platform digital milik Pemkab Sidoarjo yang menghubungkan pencari kerja dengan perusahaan sesuai bidang keahliannya.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sidoarjo, Ainun Amalia, yang mewakili Bupati Sidoarjo H. Subandi. Turut hadir Ketua DPRD Sidoarjo H. Abdillah Nasih, yang memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan kegiatan ini.

Dalam sambutannya, Ainun Amalia menegaskan bahwa Job Fair Inklusif Hybrid merupakan langkah nyata Pemkab untuk memastikan kesempatan kerja setara bagi seluruh warga, tanpa terkecuali. “Setiap individu, termasuk teman-teman disabilitas, memiliki potensi dan kemampuan luar biasa untuk berkontribusi dalam dunia kerja,” ujarnya.

Menurut Ainun, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kabupaten Sidoarjo menunjukkan tren positif, menurun dari 8,05 persen pada 2023 menjadi 6,49 persen pada 2024. Tahun ini, pemerintah menargetkan angka tersebut kembali turun hingga 5,40 persen. Namun ia menekankan bahwa masih ada tantangan besar dalam menyediakan akses kerja inklusif dan lingkungan kerja adaptif bagi kelompok disabilitas.

“Tantangan kita sekarang adalah menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan adaptif, agar potensi mereka bisa berkembang maksimal,” tegas Ainun.

Ia juga menyoroti pentingnya penyusunan road map pasar kerja inklusif yang melibatkan pemerintah, dunia usaha, komunitas disabilitas, serta perguruan tinggi. Kolaborasi lintas sektor ini menjadi kunci dalam mengatasi kesenjangan keterampilan (skill gap) sekaligus memperkuat daya saing ekonomi daerah. “Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum awal kolaborasi berkelanjutan untuk membangun dunia kerja yang adil dan berkeadilan sosial,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Sidoarjo H. Abdillah Nasih mengapresiasi langkah pemerintah daerah yang memberikan ruang khusus bagi penyandang disabilitas. “Job Fair Inklusif ini luar biasa. Ini bentuk perhatian nyata pemerintah terhadap kesejahteraan sahabat-sahabat disabilitas,” ujarnya.

Abdillah juga menyinggung Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2024 tentang Penghormatan dan Perlindungan Disabilitas, yang disahkan DPRD Sidoarjo pada akhir tahun lalu. Menurutnya, perda tersebut menjadi dasar hukum yang kuat bagi Pemkab dan dunia usaha dalam menciptakan sistem kerja ramah disabilitas.

“Kami berharap semakin banyak perusahaan membuka kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas. Selain mendapatkan tenaga kerja kompeten, mereka juga mendapat berkah dari keberanian memberi kesempatan,” katanya.

Ia menambahkan, kegiatan seperti Job Fair Inklusif Hybrid harus terus digelar secara berkelanjutan. “Job fair seperti ini perlu diperbanyak, bukan hanya untuk penempatan kerja, tetapi juga sebagai wadah pelatihan dan peningkatan keterampilan bagi penyandang disabilitas,” pungkasnya.

Melalui kegiatan ini, Pemkab Sidoarjo menunjukkan langkah nyata dalam mewujudkan kabupaten inklusif dan berkeadilan sosial, di mana setiap warga, tanpa memandang kondisi fisik, memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk berkembang. Upaya ini sekaligus menjadi cerminan visi Pemkab Sidoarjo untuk membangun masyarakat produktif, mandiri, dan berdaya saing tinggi, selaras dengan semangat pembangunan berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *