Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak Buka Langsung Kick Off Peningkatan Kompetensi Pendamping Koperasi Desa Merah Putih di Asrama Haji Sukolilo

Avatar photo
Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak Buka Langsung Kick Off Peningkatan Kompetensi Pendamping Koperasi Desa Merah Putih di Asrama Haji Sukolilo
Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak Buka Langsung Kick Off Peningkatan Kompetensi Pendamping Koperasi Desa Merah Putih di Asrama Haji Sukolilo

Surabaya, JADIKABAR.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Kompetensi Pendamping Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, sebagai langkah nyata memperkuat kapasitas sumber daya manusia pendamping dalam menggerakkan ekonomi desa dan memperluas jangkauan operasional koperasi di seluruh wilayah Jawa Timur.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur dengan dukungan pendanaan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2025, sebagai upaya memperkuat kapasitas dan profesionalisme tenaga pendamping koperasi di daerah.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, membuka secara resmi kegiatan Kick Off tersebut di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, yang menjadi lokasi pelatihan perdana. Dalam arahannya, Wakil Gubernur Emil menekankan bahwa peningkatan kapasitas pendamping bukan sekadar kegiatan rutin, tetapi merupakan bagian dari strategi besar Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk memastikan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih benar-benar dapat beroperasi aktif, produktif, dan berkelanjutan di semua wilayah Jawa Timur.

“Koperasi adalah wadah kebersamaan ekonomi rakyat. Melalui pelatihan ini, kita ingin memastikan bahwa pendamping desa, PMO, dan BA memiliki kompetensi yang kuat untuk memastikan koperasi desa tidak hanya terbentuk, tetapi juga mampu berjalan secara mandiri dan berdaya saing. Ini adalah bagian dari komitmen kita untuk memperkuat ekonomi rakyat dari desa,” ujar Emil dalam arahannya.

Sebagai simbol dimulainya pelaksanaan program dan semangat kebersamaan, Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak juga melakukan pemakaian rompi Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) kepada Koordinator Tenaga Pendamping Profesional Provinsi Jawa Timur, Maghfuri. Momen ini menjadi penanda resmi dimulainya gerakan pendampingan koperasi desa secara serentak di seluruh Jawa Timur.

Wakil Gubernur juga menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam mengimplementasikan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, yang menjadi bagian penting dari agenda nasional pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis desa. Pemerintah Provinsi Jawa Timur, kata Emil, bertekad menjadi provinsi yang paling siap dalam mendukung target nasional pembentukan koperasi desa yang tangguh dan beroperasi di seluruh pelosok.

Kegiatan pelatihan yang berlangsung sepanjang November 2025 ini dilaksanakan di tiga titik utama, yaitu Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Hotel Setia Budi Madiun, dan Mirah Hotel Banyuwangi, dengan melibatkan lebih dari 800 peserta yang terdiri dari Project Management Officer (PMO), Business Assistant (BA), dan Pendamping Desa dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur.

Selama pelatihan, para peserta mendapatkan pembekalan komprehensif mengenai penguatan kelembagaan koperasi, pengelolaan organisasi, serta profesionalisme pendampingan. Materi pelatihan mencakup strategi pembangunan koperasi yang profesional dan bertalenta, penguatan tata kelola yang transparan dan akuntabel, serta digitalisasi koperasi melalui platform Simkopdes dan Talentakoperasi.id.

Peserta juga diajarkan tentang pengembangan model bisnis koperasi berbasis potensi unggulan desa, manajemen risiko dan pembukuan keuangan, hingga penyusunan proposal pembiayaan yang layak serta kemitraan usaha bersama BUMN, BUMD, BUMDes, dan sektor swasta.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur, Dr. Endy Alim Abdi Nusa, S.IP., M.M., menjelaskan bahwa pelatihan ini menjadi bagian penting dari langkah konkret Pemprov Jatim untuk memperkuat ekosistem koperasi desa agar dapat beroperasi secara optimal di seluruh kabupaten/kota.

“Kami tidak ingin koperasi hanya berdiri di atas kertas. Melalui pelatihan ini, para pendamping desa dibekali kemampuan untuk memastikan koperasi benar-benar berfungsi, memiliki aktivitas ekonomi yang nyata, sistem keuangan yang tertib, dan tata kelola yang sehat,” tegasnya.

Lebih lanjut, Endy menyampaikan bahwa program ini juga menjadi momentum konsolidasi antar pendamping di lapangan agar terdapat keseragaman pendekatan dalam membina dan mengawal operasionalisasi koperasi desa. Pendamping diharapkan mampu menjadi agen transformasi yang tidak hanya mendorong pertumbuhan koperasi baru, tetapi juga memperkuat koperasi eksisting agar lebih adaptif terhadap era digital dan kebutuhan pasar modern.

Salah satu peserta pelatihan, Muhammad Ibnu Athoillah, Pendamping Desa dari Kabupaten Tulungagung, mengungkapkan rasa bangga dan optimisme setelah mengikuti kegiatan tersebut.

“Pelatihan ini memberi banyak bekal baru bagi kami, terutama dalam memahami bagaimana koperasi bisa dikelola secara profesional dan digital. Harapan saya, setelah kembali ke daerah, kami bisa menerapkan ilmu ini agar koperasi desa di Tulungagung semakin aktif, transparan, dan benar-benar bermanfaat bagi warga,” ujarnya penuh semangat.

Melalui kegiatan ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menegaskan komitmennya untuk memastikan seluruh Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Jawa Timur benar-benar berjalan aktif, produktif, dan memberikan manfaat nyata bagi ekonomi masyarakat desa. Upaya ini juga menjadi bagian dari strategi besar menuju Jawa Timur yang berdaya, mandiri, dan inklusif, dengan desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi daerah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *