JadiKabar Tulungagung – Suasana Kota Tulungagung berubah semarak pada Sabtu (22/11/2025) ketika Parade Drumb Band kembali digelar dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Tulungagung ke-820. Ribuan warga tumplek blek di sepanjang rute parade untuk menyaksikan ratusan pelajar yang menampilkan formasi musik dan koreografi atraktif yang menjadi ciri khas PDBI Tulungagung.
Perayaan ini menjadi salah satu agenda budaya terbesar di Tulungagung setiap tahunnya. Tradisi parade drumb band telah berlangsung sejak dekade 1980-an, berawal dari gelaran lomba drumb band antar-sekolah yang digagas pemerintah daerah sebagai upaya membangun karakter disiplin dan seni musik pada generasi muda. Kini, event ini berkembang menjadi atraksi yang selalu ditunggu masyarakat karena menghadirkan kreativitas tanpa batas dari sekolah-sekolah di daerah.
Sejak pagi, area start sudah dipadati peserta dan penonton. Tahun ini, total 104 kelompok tampil, terdiri dari 41 tim TK/RA serta 63 tim jenjang SD dan SMP. Dentuman perkusi berpadu warna kostum cerah membuat suasana kota seperti arena festival berskala besar.
Namun, perjalanan acara sempat tersendat. Hujan turun mendadak dan membuat peserta harus menunggu di shelter yang telah disediakan panitia. Aas, salah satu panitia, menyampaikan bahwa pelepasan peserta mundur hampir satu jam demi memastikan keamanan anak-anak.
“Tadi sempat mundur dari jadwal karena hujan. Kami menunggu hingga benar-benar aman agar peserta tidak kehujanan. Alhamdulillah tidak lama hujan berhenti dan parade bisa dimulai seperti biasa,” jelasnya.
Begitu cuaca kembali cerah, suasana langsung berubah riuh. Para peserta melangkah penuh percaya diri, disambut tepuk tangan antusias masyarakat yang telah menunggu sejak pagi.
Di antara barisan peserta TK/RA, ada satu kontingen yang menjadi bintang utama hari itu: RA Al-Huda Sobontoro. Mereka tampil dengan kostum bergaya Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Seragam merah dengan aksen emas, lengkap topi khas ala pasukan kehormatan, membuat anak-anak terlihat gagah dan lucu di saat yang bersamaan.
Kostum penuh detail itu sontak menjadi pusat perhatian penonton. Banyak warga mengabadikan penampilan mereka lewat kamera ponsel. Siti, salah satu penonton, mengaku sangat terkesan.
“Tiap tahun selalu ada kejutan, tapi yang dari RA Al-Huda tadi benar-benar beda. Lucu, rapi, dan kompak. Anak-anaknya kelihatan semangat sekali. Parade seperti ini bikin kota terasa hidup,” ujarnya.
Penampilan RA Al-Huda dinilai sebagai bentuk kreativitas sekolah dalam menanamkan rasa percaya diri, disiplin, dan cinta Tanah Air melalui seni pertunjukan.
Panitia membagi jalur parade sesuai jenjang peserta:
TK/RA
Start: Perempatan Toko Emas Larasati
Rute: Perempatan Kodim – Panggung Kehormatan
Finish: Depan Kantor Pos Tulungagung
SD & SMP
Start: Utara Pertigaan Stasiun Tulungagung
Rute: Perempatan Toko Cantik – Perempatan Gorga – Perempatan Kodim
Finish: Panggung Kehormatan
Keberagaman konsep dan kostum para peserta membuat parade drumb band ini menjadi bukti nyata bahwa kreativitas pelajar Tulungagung semakin berkembang. Perayaan Hari Jadi Tulungagung ke-820 semakin terasa hangat sebagai momentum merawat seni budaya lokal yang terus hidup di tengah masyarakat.












