Malang, JadiKabar. Com– Akibat angin kencang dan cuaca yang ekstrim yang terjadi di pantai kondang merak, tepatnya di Desa Sumber bening para nelayan sempat kesulitan untuk melaut. Kejadian tersebut di jelaskan langsung oleh kelompok nelayan Bina Karya Mina.
Aral Subagyo kelompok nelayan menjelaskan, bahwa dalam satu bulan ini, dirinya bersama teman nelayan lainya belum bisa untuk melaut, karena cuaca yang tidak menentu di lautan, terangnya, pada Kamis (27/2/2024).
“Cuaca yang saat ini tidak menentu kamu Cari uang susah,” ujarnya.
Menurutnya sebagian nelayan yang memiliki warung terpaksa membuka warung untuk mendapatkan penghasilan. Namun, sepinya pengunjung membuat pendapatan mereka tetap minim.
“Seluruh pantai sepi tahun ini,” Imbuhnya.
Dengan jumlah nelayan sekitar 30 orang, alternatif pemasukan menjadi tantangan tersendiri. Banyak nelayan yang menganggur dan tidak memiliki pekerjaan lain. Ketika ditanya tentang kemungkinan budidaya ikan laut, Ia menjelaskan bahwa budidaya ikan laut membutuhkan dana besar dan peran dari pemerintah desa maupun dinas terkait belum ada.
“Hasil tangkapan ikan dari nelayan sudah kondisi mati! Kecuali lobster, memang harus hidup,” jelasnya.
Sebelum fenomena ini terjadi, hasil tangkapan ikan nelayan cukup melimpah. Setiap perahu nelayan bisa mendapatkan antara 50 kg hingga 100 kg ikan seperti kakap, tengiri, dan kerapu dalam satu hari kerja. Sementara itu, lobster yang didapatkan berkisar antara 5 kg hingga 10 kg. Namun, cuaca buruk saat ini mengakibatkan nelayan tidak bisa melaut, sehingga hasil tangkapan menjadi nihil.
Menanggapi situasi ini, Ia berharap cuaca segera membaik dan wisatawan kembali meningkat sehingga perekonomian masyarakat pun ikut membaik. “Harapan kami, cuaca lekas membaik dan wisatawan juga meningkat sehingga perekonomian masyarakat juga meningkat,” pungkasnya.