GARASI Guncang Rock Gunung Vol. 3, Musik dan Alam Menyatu di Bukit Bintang Kota Batu

Avatar photo
GARASI Guncang Rock Gunung Vol. 3, Musik dan Alam Menyatu di Bukit Bintang Kota Batu
FOTO ISTIMEWA: GARASI Guncang Rock Gunung Vol. 3, Musik dan Alam Menyatu di Bukit Bintang Kota Batu

Batu, JadiKabar.com – Kota Batu bergemuruh semalam, Sabtu (6/12/2025). Festival Rock Gunung Vol. 3 akhirnya kembali menghentak panggung alam terbuka di Bukit Bintang, Kota Batu, dengan menghadirkan band rock nasional GARASI sebagai penampil utama. Ribuan penikmat musik terlihat memadati area bukit yang sejuk, menikmati gabungan energi musik rock dan panorama kota di malam hari. Gelaran ini bukan sekadar konser, tetapi gerakan untuk meningkatkan kepedulian terhadap pelestarian alam dan penghijauan kawasan pegunungan Kota Batu.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Onny Ardianto, S.Sos., MM. menyampaikan, Rock Gunung Vol. 3 membawa pesan kuat tentang pentingnya menjaga keberlangsungan mata air di Kota Batu yang selama ini menjadi sumber kehidupan masyarakat. Ia berharap lewat musik, terutama rock yang dikenal penuh ekspresi dan keberanian, semangat merawat alam dapat menggema lebih luas dan menyentuh generasi muda. Onny menyebut konsep “Rockforestation” menjadi wujud bahwa hiburan dan pelestarian lingkungan mampu berjalan beriringan.

Onny juga mengapresiasi tingginya antusias masyarakat yang hadir. Menurutnya, kemampuan menggerakkan massa dalam jumlah besar ini menjadi bukti bahwa musik memiliki peran strategis dalam membangun identitas dan ruang kreatif Kota Batu. Ia meyakini, kehadiran GARASI turut membawa magnet khusus bagi para pecinta musik yang telah mengikuti kiprah mereka sejak era 2000-an.

“Konser ini bagian dari upaya untuk terus mendorong wisata kreatif di Kota Batu. Wisata alam tetap nomor satu, dan musik menjadi jembatan agar masyarakat mencintai serta menjaga lingkungan yang menjadi aset wisata kita,” ujarnya saat ditemui di lokasi acara.

Penampilan GARASI benar-benar menjadi magnet utama malam tadi. Band yang diawali kiprahnya lewat film “Garasi” pada 2006 itu tampil garang lewat lagu-lagu hits yang melekat di hati penggemar seperti “Heaven”, “Tak Ada Lagi”, hingga “Sunrise”. GARASI dikenal sebagai unit rock dengan karakter emosional yang kuat, mengusung tema kedekatan dengan realitas kehidupan anak muda, serta selalu membawa atmosfer panggung intens dan penuh energi. Perjalanan mereka sebagai band yang pernah bertransformasi personel tidak membuat pamornya meredup. Justru hingga saat ini mereka mampu mempertahankan basis penggemar yang solid dan terus memperluas ruang berkarya.

Dalam Rock Gunung Vol. 3, GARASI juga menyelipkan pesan pelestarian alam di sela-sela aksi panggungnya. Seruan untuk tetap mencintai bumi, menjaga gunung, menjaga mata air, serta tidak meninggalkan sampah, berkali-kali disampaikan sambil mengajak penonton menyatu dengan suasana malam dan alam terbuka Bukit Bintang. Momen ketika cahaya lampu ponsel penonton memenuhi area bukit menjadi bukti bahwa musik bisa menjadi bahasa universal antara manusia dan alam.

Tidak hanya GARASI yang tampil memukau. Sejumlah band lokal Kota Batu dan Jawa Timur seperti Never Realize, Young Gun, Coboy Ningrat, KM90, Ishokuichi, InMusiku, Excommunicado Rock, dan Rock Home turut menghangatkan panggung sejak sore hari. Keberagaman warna musik ini menjadi ruang bahwa rock bukan hanya satu wajah, tetapi lahir dari banyak gaya dan komunitas kreatif yang terus berkembang. Festival ini juga menunjukkan bahwa Kota Batu memiliki regenerasi musisi yang siap berkompetisi di level lebih tinggi.

Sejarah Rock Gunung sendiri telah melewati perjalanan menarik sejak pertama kali digagas oleh komunitas musisi Kota Batu bersama pemerintah daerah sebagai kegiatan musik yang benar-benar lahir dari semangat lokal. Panggung alam terbuka dipilih untuk menghidupkan kembali ruang publik sekaligus merawat hubungan masyarakat dengan lingkungannya. Terbukti, dari Volume pertama hingga kini Volume ketiga, Rock Gunung terus berkembang dan menjadi agenda yang ditunggu, baik oleh warga lokal maupun wisatawan yang ingin merasakan pengalaman konser musik di tengah udara pegunungan yang segar.

Dukungan Pemerintah Kota Batu, kolaborasi komunitas musik dan ekonomi kreatif, serta peran promosi pariwisata memberi napas panjang bagi keberlangsungan festival ini ke depan. Onny menegaskan, Rock Gunung tidak hanya menyalakan musik, tetapi juga menyalakan harapan bahwa Kota Batu bisa menjadi kota kreatif yang ramah lingkungan dengan banyak ruang berekspresi bagi generasi muda.

Malam puncak Rock Gunung Vol. 3 berakhir dengan teriakan dan tepuk tangan panjang penonton. Panggung padam, tetapi gema rock dan pesan pelestarian lingkungan masih terasa hidup. Kota Batu kembali membuktikan bahwa musik dapat menjadi energi yang menjaga alam tetap kuat, dan alam selalu menjadi panggung terbaik untuk musik yang lahir dari keberanian.

Penulis: RyoEditor: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *