MALANG,JadiKabar. Com– Siapa sangka, putra seorang kuli bangunan kini berhasil meraih prestasi tertinggi di panggung wisuda. Herman Rubiyanto, mahasiswa asal Wagir, Kabupaten Malang, dinobatkan sebagai lulusan terbaik Teknik Sipil S-1, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang). Ia lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,66 pada Wisuda ke-74 ITN Malang periode II tahun 2025.
Sejak kecil, Herman sudah terbiasa hidup sederhana. Anak kedua dari pasangan Slamet dan Alimah ini terbiasa membawa bekal dari rumah demi menghemat uang saku. Pesan sang ayah, “jangan sampai pinjam ke teman,” menjadi prinsip hidup yang terus dipegangnya.
Awalnya, Herman tidak terpikir untuk kuliah. Namun, berkat dorongan kepala sekolahnya di SMA Nasional Malang, ia mulai serius mempersiapkan diri. Upayanya membuahkan hasil setelah berhasil masuk ITN Malang melalui jalur beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, meski sempat membuat orang tua khawatir dengan biaya tambahan selama kuliah.
Perjalanan kuliah Herman tidak selalu mudah. Meski terbantu beasiswa KIP, kebutuhan operasional seperti biaya bahan bakar untuk mobilitas kuliah dan biaya cetak tugas sering kali menjadi beban tersendiri.
“Bapak satu-satunya tulang punggung keluarga, bekerja keras sebagai kuli bangunan. Dia selalu berusaha memenuhi kebutuhan kami,” ujar, pada Rabu (24/9/2025).
Puncak tantangan dialaminya saat magang di semester 5. Herman mendapat tanggung jawab mengawasi empat titik proyek sekaligus, di tengah padatnya jadwal kuliah. Biaya operasional meningkat, hingga ia terpaksa meminta tambahan dari orang tuanya. Namun, dukungan keluarga—terutama ibunya yang setia menemani saat ia begadang mengerjakan tugas—menjadi sumber semangat yang tak tergantikan.
Selain berprestasi di bidang akademik, Herman juga aktif mengikuti kegiatan di luar kampus. Melalui unit usaha Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus (Omek) Madani Karya (MK), ia terlibat dalam proyek renovasi fasad rumah di Singosari, serta pembangunan Pendopo Pemberdayaan Lansia di Sumenep. Keahliannya dalam perhitungan struktur bangunan memberinya pengalaman nyata di lapangan.
Tak hanya itu, Herman juga pernah mendapatkan pendanaan dari Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2023. Ia ikut serta dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) di Desa Sukorejo, Gresik, di mana ia berperan dalam pendampingan pembangunan desa.
Kecintaannya pada bidang struktur ia tuangkan dalam skripsi berjudul “Studi Alternatif Perencanaan Struktur Baja Gedung GBI Ambon Dengan Sistem Rangka Bresing Konsentris Tipe X.”
Gedung GBI Ambon yang berlokasi di kawasan rawan gempa mendorong Herman untuk merencanakan ulang struktur gedung. Dari beton, ia desain ulang menjadi struktur baja dengan tambahan sistem bresing agar lebih kaku dan tahan gempa. Tantangan besar dihadapinya karena bentuk gedung yang tidak simetris serta fungsi lantai berbeda-beda. Meski begitu, di bawah bimbingan Mohammad Erfan, ST., MT., dan Dr. Ir. Vega Aditama, ST., MT., IPM., ia berhasil menyelesaikan skripsi setebal 400 halaman.
Kerja keras dan prestasi Herman berbuah manis. Usai lulus, ia telah menerima empat tawaran kerja dari Bali, Pasuruan, Malang, dan Semarang. Ke depan, Herman berencana merantau untuk menambah pengalaman dan mengejar cita-cita lebih tinggi.
“Semua orang tua pasti ingin anak-anaknya lebih sukses dalam pendidikan. Begitu juga orang tua saya. Itulah semangat saya untuk menyelesaikan kuliah ini,” pungkasnya.