Ngajum, JADIKABAR.COM – Suasana penuh kebersamaan menyelimuti halaman SMP Negeri 2 Ngajum, Jumat (3/10) pagi. Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, M.M., bersama istri yang juga Ketua TP PKK Kabupaten Malang, Hj. Anis Zaidah, hadir untuk melakukan peletakan batu pertama sekaligus penandatanganan prasasti Sanggar Pamujan Brahmacari.
Kegiatan ini bertepatan dengan pembukaan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) dan penerimaan anggota baru Gugus Depan Pramuka Pangkalan SMP Negeri 2 Ngajum tahun ajaran 2025/2026. Kehadiran Bupati mendapat sambutan hangat dari Kepala SMPN 2 Ngajum, jajaran Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Forkopimcam Ngajum, serta ratusan siswa.
Dalam sambutannya, Bupati Sanusi menekankan pentingnya menjaga nilai toleransi dan keberagaman di tengah masyarakat. Dibangunnya Sanggar Pamujan Brahmacari menjadi bukti nyata bahwa perbedaan agama dan keyakinan bisa berjalan berdampingan.
“Alhamdulillah, merupakan kebahagiaan tersendiri dapat hadir di tengah keluarga besar SMP Negeri 2 Ngajum. Pembangunan sanggar ini menjadi simbol bahwa masyarakat Ngajum menjunjung tinggi harmoni, toleransi, dan nilai keberagaman. Semoga bisa menjadi teladan bagi daerah lain dalam menjaga persaudaraan,” ucapnya
SMP Negeri 2 Ngajum dikenal sebagai sekolah yang menjunjung tinggi nilai multikultural. Sebelum adanya pembangunan sanggar, di lingkungan sekolah ini sudah berdiri masjid dan chapel sebagai fasilitas ibadah bagi siswa muslim dan kristiani. Kehadiran Sanggar Pamujan Brahmacari menambah kekayaan ruang spiritual yang menegaskan bahwa sekolah ini menjadi miniatur Indonesia dalam skala kecil beragam namun tetap bersatu.
Sanggar ini nantinya akan difungsikan sebagai ruang pemujaan bagi siswa beragama Hindu, sekaligus sebagai sarana pembelajaran lintas budaya. Kehadiran berbagai rumah ibadah di satu kompleks sekolah publik ini memperlihatkan wajah toleransi yang bukan hanya slogan, melainkan praktik nyata di tengah kehidupan sehari-hari.
Selain meresmikan pembangunan sanggar, Bupati juga memberi pesan khusus kepada para siswa yang mengikuti LDKS. Ia menekankan pentingnya membentuk jiwa kepemimpinan, disiplin, dan tanggung jawab sejak dini.
“Jadikan LDKS sebagai ruang untuk belajar, memperluas wawasan, serta membangun karakter. Melalui kegiatan Pramuka, kalian akan ditempa menjadi generasi muda yang berkarakter, terampil, dan siap menghadapi tantangan zaman,” tandasnya.
Acara ini diakhiri dengan doa bersama lintas agama sebagai simbol harapan agar pembangunan sanggar berjalan lancar dan bisa segera dimanfaatkan.