Bangkalan, JadiKabar.com – Pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) bagi siswa kelas XII SMA dan SMK di Kabupaten Bangkalan sedikit terganggu akibat adanya pemadaman listrik di beberapa wilayah. Kondisi ini sempat menimbulkan kekhawatiran karena ujian berlangsung secara online dan semi online, yang sangat bergantung pada koneksi listrik dan jaringan internet.
Sejumlah kecamatan seperti Sepuluh, Blega, Kokop, Arosbaya, dan yang terbaru Konang, dalam beberapa hari terakhir mengalami pemadaman listrik bergilir. Beberapa sekolah bahkan melaporkan sempat terhentinya kegiatan ujian selama beberapa menit sebelum akhirnya dapat dilanjutkan kembali setelah listrik menyala.
Pelaksanaan TKA di Bangkalan digelar serentak mulai Senin (3/11/2025) hingga Kamis (6/11/2025). Ujian ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk mengukur kemampuan akademik siswa secara objektif dan terstandar sebagai acuan penilaian yang valid. Hasil TKA juga menjadi salah satu syarat penting dalam pendaftaran Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) untuk masuk perguruan tinggi negeri.
Kepala Seksi SMK Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Bangkalan, Adi Suryanto, menjelaskan bahwa pemadaman listrik di beberapa kecamatan disebabkan oleh penebangan pohon oleh masyarakat sekitar yang mengenai jaringan kabel listrik. “Pemadaman di Kecamatan Konang dan Kokop terjadi karena aktivitas warga yang menebang pohon dan mengenai kabel listrik,” ujarnya saat ditemui, Rabu (5/11/2025).
Meski demikian, pihak Cabang Dinas memastikan pelaksanaan ujian tetap berjalan lancar. “Kami sudah berkoordinasi dengan pihak PLN. Mereka juga cepat tanggap dan segera mengatasi persoalan ini,” tegas Adi.
Adi menambahkan, masih ada beberapa sekolah yang belum memiliki genset sebagai sumber daya cadangan, sehingga koordinasi dengan PLN menjadi sangat penting agar tidak terjadi gangguan saat ujian berlangsung. “Kalau memang tidak menimbulkan masalah pada server dan jawaban peserta masih terekam, maka ujian bisa dilanjutkan. Namun, jika sistem terganggu hingga jawaban tidak tersimpan, maka kami akan usulkan ujian susulan,” jelasnya.
Tes Kemampuan Akademik (TKA) merupakan salah satu instrumen evaluasi nasional yang dirancang untuk memetakan kemampuan akademik siswa menjelang kelulusan dan seleksi perguruan tinggi. Sejak beberapa tahun terakhir, sistem ujian digital (CBT) mulai diterapkan secara luas di sekolah-sekolah di Jawa Timur, termasuk Bangkalan.
Namun, tantangan seperti ketergantungan pada pasokan listrik dan jaringan internet stabil masih menjadi kendala utama, terutama di wilayah pedesaan. Beberapa sekolah di daerah terpencil di Bangkalan masih bergantung pada fasilitas terbatas dan belum seluruhnya memiliki genset sebagai sumber daya alternatif.
“Ke depan, perlu ada sinergi lebih kuat antara Dinas Pendidikan, sekolah, dan PLN agar ujian berbasis komputer bisa terlaksana tanpa gangguan, terutama di musim cuaca ekstrem,” ujar salah satu guru di Kecamatan Kokop.
Meski sempat terkendala, ujian hari ketiga di sebagian besar sekolah di Bangkalan berjalan relatif lancar. Siswa tetap semangat mengikuti ujian, sementara guru dan panitia terus memantau agar sistem tidak mengalami gangguan teknis.
Pihak Cabang Dinas Pendidikan Bangkalan juga berharap, PLN dapat memperkuat jaringan listrik di wilayah-wilayah dengan beban tinggi selama masa ujian nasional maupun seleksi akademik. Koordinasi lapangan yang baik diharapkan bisa meminimalkan potensi gangguan serupa di kemudian hari.
“Selama komunikasi dengan PLN berjalan baik, kami optimistis kegiatan TKA bisa selesai sesuai jadwal,” pungkas Adi Suryanto.












