Batu, JADIKABAR.COM – Jumat sore (22/8) di Pendopo Kecamatan Junrejo, suasana terasa berbeda. Di balik dinding pendopo yang sederhana, puluhan pemuda berkumpul dengan wajah penuh antusias. Mereka bukan sekadar hadir untuk sebuah acara seremonial, melainkan menjemput takdir baru, pelantikan Pengurus Karang Taruna Kecamatan Junrejo periode 2025-2030.
Sejak dulu, Karang Taruna di Indonesia lahir sebagai wadah kepemudaan yang berangkat dari semangat solidaritas sosial. Dibentuk pada 1960-an, organisasi ini tumbuh menjadi ruang belajar kepemimpinan, gotong royong, dan kepedulian bagi generasi muda di berbagai daerah. Kini, giliran pemuda Junrejo menapaki jejak itu dengan harapan baru.
Pelantikan kali ini dipimpin langsung oleh Camat Junrejo, Parman. Dengan sederhana namun penuh makna, ia mengukuhkan Burhan Malik sebagai Ketua Karang Taruna baru, sementara Frananta Riski Agrida dipercaya menjadi Ketua Majelis Pertimbangan. Momen pengucapan ikrar itu disambut tepuk tangan meriah, seolah menjadi tanda lahirnya babak baru bagi pemuda Junrejo.
Di tengah acara, hadir sosok penting: Heli Suyanto, Wakil Wali Kota Batu sekaligus Ketua Karang Taruna Kota Batu. Kehadiran Heli bukan sekadar formalitas. Ia datang dengan pesan kuat tentang peran pemuda sebagai agen perubahan.
“Pemuda adalah energi bangsa. Mereka bukan hanya penerus estafet kepemimpinan, tetapi juga motor penggerak perubahan,” ujar Heli dengan nada mantap.
Kata-kata itu disambut wajah penuh semangat para pengurus baru. Mereka paham, amanah yang diberikan bukan hal ringan. Tantangan pemuda hari ini tak lagi sebatas soal kegiatan sosial, melainkan juga bagaimana menjawab kebutuhan masyarakat: dari ekonomi kreatif, penguatan literasi digital, hingga pemberdayaan warga desa.
Heli menegaskan bahwa Pemerintah Kota Batu siap membuka ruang kolaborasi. Baginya, Karang Taruna harus bertransformasi dari sekadar organisasi kegiatan menjadi mitra strategis pemerintah dan masyarakat. “Kami percaya generasi muda Junrejo memiliki energi besar untuk terus berinovasi,” tambahnya.
Pelantikan itu dihadiri pula oleh Kepala Dinas Sosial Kota Batu, Lilik Fariha, Lurah Dadaprejo, Fifi Rahmawati, serta jajaran Forkopimcam Junrejo. Dukungan mereka menegaskan bahwa Karang Taruna bukanlah organisasi yang berjalan sendiri, melainkan bagian dari jaringan kerja sosial yang lebih luas.
Di luar acara formal, banyak yang melihat momen ini sebagai panggilan sejarah. Junrejo dikenal sebagai kecamatan yang dinamis, di mana pemudanya aktif di bidang seni, olahraga, hingga wirausaha lokal. Dengan adanya kepengurusan baru, harapannya Karang Taruna mampu merangkul potensi itu, menjadikannya gerakan kolektif yang nyata.
Bayangkan, jika pemuda bisa menggerakkan program pelatihan UMKM, membuat ruang kreativitas digital, atau menghidupkan kegiatan sosial yang menyentuh warga kecil, tentu wajah Junrejo akan semakin maju. Itulah mimpi yang ingin diwujudkan oleh Burhan Malik dan timnya.
Malam itu, usai pelantikan, beberapa pengurus saling berpelukan. Ada senyum lega, ada juga tatapan serius yang menyiratkan tanggung jawab besar. Dari Pendopo Junrejo, gema semangat itu terdengar: pemuda siap jadi motor perubahan.