MALANG, jadikabar – Dinas Sosial (Dinsos) Kota Malang secara resmi meluncurkan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) dalam sebuah kegiatan yang berlangsung di Hotel Ijen Suites (8/10/2025). Peluncuran ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat data statistik sektoral, yang diharapkan menjadi fondasi akurat bagi perumusan kebijakan dalam upaya pengentasan kemiskinan.
DTSEN dirancang untuk menggantikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebagai data tunggal yang menjadi acuan utama dalam pendataan program sosial dan ekonomi. Transformasi ini sejalan dengan Instruksi Presiden (INPRES) Nomor 4 dan 8 Tahun 2025, yang mengamanatkan penggunaan DTSEN sebagai satu-satunya data untuk pendasaran program sosial dan ekonomi di seluruh tingkatan pemerintahan.
Walikota Malang, Bapak Wahyu Hidayat, menyambut baik dan memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif Dinsos ini. Menurutnya, program baru DTSEN ini lahir dari upaya untuk meminimalisir permasalahan yang kerap muncul pada DTKS.
”Kita kan sekarang sudah ada program baru, DTSEN untuk meminimalisir permasalahan pada saat DTSK sehingga diharapkan data lebih akurat, sehingga tidak salah sasaran,” ungkap Walikota Wahyu Hidayat, menekankan pentingnya akurasi data dalam memastikan program pemerintah tepat sasaran.
Peluncuran DTSEN juga menjadi salah satu komitmen nyata Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dalam mendukung program Satu Data Indonesia.
Kepala Dinas Sosial Kota Malang, Donny Sandito W., S.STP, M.Si., menjelaskan bahwa Pemkot Malang terus berupaya memastikan keakuratan data melalui mekanisme pemutakhiran berkelanjutan.
”Pemkot selalu melakukan musyawarah kelurahan (Muskel) untuk meng-update data,” ujar Donny Sandito.
Ia juga memaparkan temuan signifikan dari proses pemutakhiran data yang telah dilakukan. “Ada 11% yang awalnya masuk dalam DTKS ternyata tidak terdaftar di desil 1-5,” jelasnya. Dengan adanya DTSEN, ia berharap akurasi data dapat semakin ditingkatkan, sehingga kebijakan yang dilahirkan memiliki dasar data yang kuat dan efektif meretas kemiskinan di Kota Malang.
Diharapkan, dengan dasar data yang lebih akurat dari DTSEN, kebijakan pembangunan sosial dan ekonomi yang diambil Pemkot Malang dapat lebih tepat sasaran dan berdaya guna dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.