Berita  

Eks Mantan Ketua KPK Antasari Azhar Tutup Usia

Avatar photo
Eks Mantan Ketua KPK Antasari Azhar Tutup Usia
Potret Antasari Azhar

JAKARTA, JadiKabar.com – Kabar duka menyelimuti dunia penegakan hukum Indonesia. Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar, meninggal dunia pada Sabtu (8/11/2025).
Jenazah almarhum rencananya akan disalatkan di Masjid Asy Syarif BSD, Tangerang Selatan, Banten, selepas salat Asar.

Kabar duka tersebut dibenarkan oleh kuasa hukumnya, Boyamin Saiman, yang juga sahabat dekat almarhum.

“Betul, barusan konfirmasi ke pengurus Masjid Asy Syarif memang akan diselenggarakan salat jenazah Pak Antasari ba’da Asar,” ujar Boyamin kepada awak media, Sabtu siang.

Boyamin mengajak masyarakat untuk mendoakan almarhum agar segala amal kebaikannya diterima Allah SWT, serta keluarga yang ditinggalkan diberi keikhlasan dan ketabahan.

“Mohon doanya, mohon dimaafkan segala salah dan khilaf beliau. Semoga amal ibadahnya diterima dan mendapat tempat terbaik di sisi Allah,” tuturnya.

Dari informasi yang dihimpun, jenazah Antasari Azhar akan dimakamkan di San Diego Hills Memorial Park, Karawang, Jawa Barat, usai disalatkan di Tangerang Selatan.

Antasari Azhar dikenal luas sebagai sosok penegak hukum yang tegas dan vokal. Lahir di Pangkal Pinang, Bangka Belitung, pada 18 Maret 1953, ia meniti karier panjang di dunia kejaksaan sebelum akhirnya dipercaya menjabat sebagai Ketua KPK periode 2007–2009.

Sebelum memimpin lembaga antirasuah, Antasari pernah menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan dan Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat. Ia dikenal sebagai jaksa yang berintegritas dan berani mengambil langkah-langkah hukum terhadap kasus besar.

Namun, masa jabatannya di KPK sempat diwarnai ujian berat ketika ia tersandung kasus hukum yang sempat menyita perhatian publik pada 2009. Setelah menjalani proses hukum dan hukuman, Antasari tetap dikenal sebagai figur yang berani, terbuka, dan banyak memberikan pandangan tentang reformasi hukum Indonesia.

Usai bebas, Antasari memilih untuk hidup lebih tenang dan aktif dalam kegiatan sosial serta keagamaan. Dalam beberapa kesempatan, ia juga kerap memberikan refleksi dan nasihat hukum kepada masyarakat, terutama terkait pentingnya keadilan yang humanis dan berintegritas.

Kepergian Antasari Azhar meninggalkan duka mendalam bagi dunia hukum Indonesia. Banyak kalangan menilai bahwa sosoknya adalah cerminan perjuangan atas keadilan dan integritas, di tengah dinamika politik dan hukum yang kompleks.

Bagi generasi muda hukum, Antasari dikenang bukan hanya karena kasus yang menimpanya, tetapi juga karena keteguhannya untuk terus berbicara soal moralitas hukum dan pentingnya pembenahan lembaga penegak hukum di Indonesia.

“Pak Antasari tetap dikenang sebagai tokoh hukum yang kuat dalam prinsip dan terbuka dalam berdialog. Ia mengajarkan bahwa setiap manusia bisa bangkit kembali dengan ketulusan,” ujar Boyamin menambahkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *