MALANG, JADIKABAR.COM – Setelah dilakukan pencarian intensif selama sepekan oleh tim SAR gabungan, misteri hilangnya dua warga Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, yang hanyut di Sungai Glidik, akhirnya mulai terungkap.
Satu dari dua korban, Rika Julia Safitri (27), ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di Pantai Rowobendo, kawasan Taman Nasional Alas Purwo (TNAP), Kabupaten Banyuwangi, pada Sabtu (8/11/2025).
Penemuan ini menjadi jawaban atas doa panjang keluarga dan warga sekitar yang selama seminggu penuh menunggu kabar kepastian nasib korban.
Kasihumas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, membenarkan bahwa jenazah yang ditemukan di Banyuwangi merupakan korban hilang asal Dusun Lebaksari, Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading.
“Setelah dilakukan pemeriksaan dan pencocokan oleh pihak keluarga di RSUD Blambangan Banyuwangi, jenazah dipastikan benar merupakan korban atas nama Rika Julia Safitri,” kata AKP Bambang Subinajar, Senin (10/11/2025).
Penemuan jasad korban di Pantai Rowobendo — wilayah pesisir selatan yang masuk dalam kawasan konservasi Taman Nasional Alas Purwo — menunjukkan kuatnya arus Sungai Glidik yang bermuara langsung ke Samudra Hindia.
Berdasarkan informasi, jarak antara lokasi hanyut di Ampelgading hingga titik penemuan di Banyuwangi mencapai lebih dari 100 kilometer aliran sungai dan laut terbuka. Hal ini memperlihatkan bagaimana derasnya arus yang mampu membawa korban hingga sejauh itu.
“Suami korban, Teguh Srianto (34), datang langsung ke Instalasi Jenazah RSUD Blambangan dan memastikan bahwa jenazah yang ditemukan adalah istrinya melalui ciri fisik dan pakaian yang dikenakan,” lanjut Bambang.
Jenazah Rika kemudian dibawa pulang ke rumah duka di Desa Lebakharjo untuk dimakamkan secara layak.
Sejak peristiwa tragis itu terjadi pada Sabtu (1/11/2025), tim SAR gabungan dari BPBD Kabupaten Malang, Basarnas Surabaya Pos SAR Malang, TNI-Polri, dan relawan lokal terus melakukan pencarian dengan menyusuri aliran Sungai Glidik hingga muara.
Kondisi medan yang berat, debit air yang tinggi, dan cuaca ekstrem sempat memperlambat proses pencarian.
Meski demikian, semangat dan kerja sama lintas instansi tetap terjaga hingga akhirnya jenazah korban berhasil ditemukan.
“Kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas musibah ini dan mengapresiasi seluruh pihak yang sudah membantu pencarian. Proses masih terus dilakukan untuk menemukan anak korban yang belum ditemukan,” ujar Bambang.
Sungai Glidik dikenal sebagai salah satu sungai besar di kawasan selatan Kabupaten Malang yang mengalir hingga perbatasan Kabupaten Lumajang dan Banyuwangi.
Setiap musim penghujan, sungai ini kerap meluap dan berarus deras, bahkan beberapa kali menimbulkan korban jiwa akibat aktivitas menyeberang tanpa pengamanan yang memadai.
Peristiwa hanyutnya Rika Julia Safitri dan putrinya Aldafiatul Rifka Salimah (6) menambah daftar panjang tragedi di sungai tersebut. Warga berharap ke depan pemerintah daerah dapat memperbaiki jembatan penyeberangan dan menambah fasilitas pengaman bagi warga sekitar.
“Kita berharap ini menjadi pembelajaran bersama agar ada peningkatan kewaspadaan dan pengamanan di area sungai, terutama saat musim hujan,” kata salah satu tokoh masyarakat Desa Lebakharjo.
Kejadian berawal ketika keluarga kecil ini berusaha menyeberangi jembatan di Sungai Glidik menggunakan sepeda motor. Saat itu, debit air mendadak meningkat karena hujan deras di hulu.
Motor yang dikendarai Teguh Srianto kehilangan kendali, dan seketika arus kuat menyeret Rika beserta anaknya. Teguh berhasil menyelamatkan diri, namun istri dan anaknya terseret derasnya arus sungai.
Hingga kini, tim SAR masih melanjutkan pencarian terhadap Aldafiatul Rifka Salimah, dengan memperluas area pencarian hingga muara dan sepanjang garis pantai selatan.












