Kepanjen, Jadikabar.com – Kabupaten Malang kembali menorehkan langkah strategis dalam peningkatan layanan kesehatan spesialis. Sabtu siang (28/6), Bupati Malang Drs. H. M. Sanusi, M.M secara resmi membuka Program Proctorship Intervensi Non-Bedah Kardiovaskular di RSUD Kanjuruhan. Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Malang dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah (RSJPD) Harapan Kita, serta RSUD dr. Saiful Anwar.
“Ini bukan sekadar pelatihan biasa. Ini adalah langkah besar transformasi layanan jantung di Kabupaten Malang. Masyarakat tak perlu lagi jauh-jauh mencari perawatan jantung yang berkualitas,” ujar Abah Sanusi.
Proctorship ini dirancang sebagai ajang transfer keahlian langsung dari para dokter spesialis jantung nasional kepada tim medis di daerah. Tujuannya, meningkatkan kapasitas dokter dalam melakukan tindakan intervensi kardiovaskular tanpa pembedahan, serta mendekatkan layanan kepada masyarakat.
Acara pembukaan turut dihadiri oleh Plt Direktur RSUD Kanjuruhan Yudiono, S.Kep., M.Kes, dr. Bobi Prabowo dari RSUPN Cipto Mangunkusumo, perwakilan Direktorat Jenderal Kesehatan Lanjutan Kemenkes RI, Direktur Keuangan RSJPD Harapan Kita Tri Hartono Rianto, serta dokter spesialis jantung dari RSUD dr. Saiful Anwar, dr. Budi Satrijo.
Dalam sambutannya, Bupati Sanusi juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang telah memberi perhatian serius terhadap pelayanan jantung di daerah. Ia menyebut program ini sejalan dengan ASTA CITA Presiden dan cita-cita Indonesia Emas 2045, khususnya pada penguatan SDM di bidang sains, teknologi, pendidikan, dan kesehatan.
“Penyakit jantung masih menjadi penyebab kematian tertinggi, termasuk di Malang. Jadi, peningkatan layanan tidak bisa ditunda. Program ini adalah angin segar yang menyentuh aspek promotif, preventif, sekaligus kuratif secara nyata,” tegasnya.
Tak hanya soal pelatihan teknis, program ini juga diharapkan membuka jalan kerja sama berkelanjutan antara RSUD Kanjuruhan dan rumah sakit rujukan nasional. Pemkab Malang menyatakan komitmennya untuk terus mendukung penuh penguatan layanan spesialis, baik dari sisi regulasi, sumber daya, hingga infrastruktur.
Dengan berjalannya proctorship ini, RSUD Kanjuruhan ditargetkan segera mampu menangani kasus jantung dengan pendekatan non-bedah yang modern dan efisien. Hal ini juga diharapkan dapat menekan jumlah rujukan ke luar daerah dan memperkuat kemandirian pelayanan kesehatan spesialis di Kabupaten Malang.
“Langkah hari ini adalah titik awal. Tujuan kami bukan hanya layanan yang canggih, tapi juga yang mudah diakses, terjangkau, dan menyelamatkan lebih banyak nyawa,” tutup Abah Sanusi penuh harap.