Kota Malang Resmi Di tetapkan Sebagai Kota Kreatif Oleh UNESCO Bidang Media Arts

Avatar photo
Kota Malang Resmi Di tetapkan Sebagai Kota Kreatif Oleh UNESCO Bidang Media Arts
Walikota Malang Wahyu Hidayat

MALANG, JadiKabar.com — Kabar membanggakan datang dari kancah internasional. Kota Malang telah resmi ditetapkan sebagai Kota Kreatif UNESCO (UNESCO Creative City) di bidang Media Arts, berdasarkan pengumuman Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay, pada peringatan World Cities Day 2025 yang digelar di markas besar UNESCO, Paris, Kamis (30/10/2025).

Penetapan ini menjadi tonggak penting bagi perjalanan Kota Malang dalam memperkuat posisi di tingkat global. Kota pendidikan ini tercatat sebagai satu dari 58 kota yang masuk dalam UNESCO Creative Cities Network (UCCN) 2025, sekaligus menjadi kota pertama di Jawa Timur yang meraih pengakuan dunia di bidang seni media.

Dengan capaian tersebut, Kota Malang menegaskan diri sebagai kota kreatif dengan ekosistem digital dan seni yang dinamis, mencerminkan semangat muda, inovasi, serta kolaborasi lintas sektor yang selama ini tumbuh subur di wilayah tersebut.

Menanggapi kabar tersebut, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyampaikan rasa syukur dan bangga atas pencapaian yang diraih.

“Ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi Kota Malang. Predikat ini adalah buah kerja kolaboratif antara pemerintah daerah, komunitas, akademisi, sektor swasta, dan media yang bersama-sama membangun ekosistem kreatif di Kota Malang,” ujar Wali Kota yang akrab disapa Pak Mbois, ketika di wawancara, pada Sabtu (1/11/2025).

Pemkot Malang secara resmi menerima surat dari Asisten Direktur Jenderal Sektor Budaya UNESCO, Ernesto Ottone R, yang menegaskan hasil asesmen positif terhadap proposal Kota Malang untuk bergabung dalam jejaring kota kreatif dunia.

Dalam surat tersebut disebutkan, Malang memiliki kapasitas kuat dalam pengembangan Media Arts, mencakup gim, animasi, digital storytelling, makerspace, serta dukungan kuat dari universitas dan pelaku ekonomi kreatif muda.

“Penetapan ini menjadi kado istimewa menjelang pelaksanaan Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) yang akan digelar di Kota Malang pada 8 November 2025. Momentum ini memperkuat posisi Malang sebagai pusat kreativitas nasional sekaligus kota dengan daya saing global,” tambah Wahyu.

Sebagai Kota Kreatif bidang Media Arts, Pemkot Malang akan fokus mengembangkan ekosistem seni digital, memperluas akses budaya berbasis teknologi, serta menyediakan program pembinaan bagi seniman muda.

Langkah ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s 4, 8, dan 11), yakni: Pendidikan berkualitas, Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, Kota dan komunitas berkelanjutan.

Selain memperkuat sektor kreatif, Pemkot Malang juga terus berbenah dalam pembangunan fisik dan tata kota. Wahyu menyinggung rekomendasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang mengusulkan Malang sebagai kandidat kota metropolitan dalam rancangan 50 Kota Prioritas Nasional 2025–2029.

“Status ini akan memperkuat sinergi antara pembangunan fisik dan penguatan sektor kreatif yang menjadi penggerak ekonomi baru di Kota Malang,” jelas Wahyu.

Sebagaimana disampaikan Menteri PUPR Doddy Anggodo dalam Indonesia International Sustainability Forum 2025 di Jakarta (10/10/2025) lalu, terdapat 50 kota prioritas yang terbagi dalam 10 metropolitan area, termasuk 4 kota yang diusulkan menjadi kota metropolitan baru — salah satunya Kota Malang.

Sementara itu, Satrya Wibawa, Wakil Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO di Paris, menegaskan bahwa pengakuan ini menunjukkan pemerataan ekosistem kreatif di Indonesia.

“Penambahan Kota Malang membuktikan bahwa kreativitas Indonesia tumbuh kuat di daerah yang memiliki akar budaya, inovasi digital, dan energi kolaborasi yang luar biasa,” ungkapnya.

Satrya menambahkan, status Kota Kreatif UNESCO bukan sekadar penghargaan, melainkan mandat untuk memperkuat kerja sama internasional melalui program, festival, riset, dan jejaring kreatif lintas negara.

Sebagai bagian dari jaringan kota Media Arts, Malang kini berkesempatan untuk berkolaborasi dengan kota-kota kreatif dunia seperti Changsha (Tiongkok) dan Gwangju (Korea Selatan), guna memperkaya pertukaran praktik terbaik dalam industri kreatif digital berbasis kearifan lokal dan inovasi teknologi.

Dengan pengakuan ini, Kota Malang kini sejajar dengan kota-kota kreatif dunia, semakin mengukuhkan identitasnya sebagai kota muda, inovatif, dan berkarakter budaya — serta menjadi representasi semangat baru ekonomi kreatif Indonesia di panggung global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *