Daerah  

Makanan Bergizi Gratis di Nias Utara Belum Mencapai 100 Persen Pengguna, SD 076069 Lawira II Masih Belum Terlayani

redaksi
Foto MBG ist

Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu program unggulan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, ternyata belum sepenuhnya dinikmati oleh seluruh sekolah di Kabupaten Nias Utara. Program ini dirancang untuk memastikan anak-anak usia dini, TK, SD, SMP hingga SMA mendapatkan asupan gizi seimbang yang mencukupi kebutuhan protein harian mereka.

Program MBG bertujuan meningkatkan kualitas kesehatan fisik dan mental anak-anak, mencegah penyakit kronis, mendukung pertumbuhan optimal, menjaga berat badan ideal, serta meningkatkan energi dan daya tahan tubuh. Gizi seimbang yang diberikan diharapkan mampu melahirkan generasi sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi di masa depan.

Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa SD 076069 Lawira II, yang terletak di Kecamatan Lotu, Kabupaten Nias Utara, sampai saat ini belum menerima pasokan makanan bergizi gratis.

Az Gulo, salah seorang guru di sekolah tersebut, membenarkan informasi tersebut.

“Program makanan bergizi gratis dari pemerintah sampai hari ini masih belum dinikmati oleh siswa-siswi di sekolah kami. Padahal program ini sudah berjalan hampir satu bulan. Kami berharap pemerintah kabupaten bisa ikut terlibat mengawasi dan memastikan penyaluran program ini berjalan dengan baik di seluruh sekolah, termasuk SD kami,” ujar Az Gulo saat dikonfirmasi, Senin (08/09).

Kondisi ini menjadi perhatian serius mengingat program MBG dirancang untuk menjangkau semua anak sekolah tanpa terkecuali. Keterlambatan penyaluran dapat memengaruhi tujuan besar program tersebut, yakni memastikan tidak ada anak Indonesia yang mengalami kekurangan gizi.

Menurut informasi yang dihimpun, beberapa sekolah lain di Kecamatan Lotu sudah mulai menerima distribusi makanan bergizi gratis, namun belum merata. Hal ini menimbulkan pertanyaan di masyarakat mengenai mekanisme distribusi dan pengawasan di tingkat daerah.

Masyarakat dan tenaga pendidik berharap agar Pemerintah Kabupaten Nias Utara bersama dinas terkait segera melakukan monitoring dan evaluasi terhadap jalannya program MBG di daerah tersebut.

“Kami tidak tahu pasti apa penyebab keterlambatan ini, tapi kami berharap pemerintah daerah ikut turun tangan mengawasi supaya anak-anak di sekolah kami bisa segera merasakan manfaat dari program ini,” tambah Az Gulo.

Program Makanan Bergizi Gratis merupakan salah satu janji kampanye Presiden Prabowo Subianto. Pemerintah pusat mengalokasikan anggaran besar untuk program ini, yang mencakup penyediaan telur, susu, buah-buahan, dan menu protein lainnya setiap hari sekolah.

Selain bertujuan menekan angka stunting, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan konsentrasi belajar siswa, sehingga kualitas pendidikan nasional ikut terdongkrak.

Kabupaten Nias Utara termasuk wilayah dengan akses logistik yang menantang karena letak geografisnya. Infrastruktur jalan yang belum merata sering kali menjadi hambatan distribusi bantuan pemerintah.

Pemerhati pendidikan lokal menilai, jika program ini tidak segera merata, maka akan terjadi ketimpangan antar sekolah. Mereka mengingatkan bahwa perlu adanya sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten agar program MBG berjalan sesuai target.

Pengawasan terhadap jalannya program MBG juga membutuhkan peran aktif masyarakat. Orang tua murid dan komite sekolah dapat melaporkan jika ada kendala penyaluran agar pemerintah daerah dapat segera mengambil langkah.

Dengan keterlibatan semua pihak, diharapkan 100 persen siswa di Kabupaten Nias Utara dapat merasakan manfaat dari program makanan bergizi gratis ini dalam waktu dekat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *