Masyarakat Mulai Ragu, SPBU Swasta di Surabaya Ramai Diserbu Pengendara

Masyarakat Mulai Ragu, SPBU Swasta di Surabaya Ramai Diserbu Pengendara
Masyarakat Mulai Ragu, SPBU Swasta di Surabaya Ramai Diserbu Pengendara

Surabaya, JadiKabar.com – Fenomena tak biasa terlihat di kawasan Jalan Raya Nginden, Surabaya, pada Minggu (2/11/2025) sore. SPBU milik swasta BP AKR tampak dipadati antrean kendaraan roda dua hingga roda empat yang mengular hingga ke jalan. Di sisi lain, SPBU milik Pertamina di kawasan yang sama justru terlihat sepi.
Situasi ini menimbulkan tanda tanya besar di tengah masyarakat, apakah kepercayaan publik terhadap BUMN energi terbesar Indonesia itu mulai menurun?

Dalam beberapa hari terakhir, warganet dan sejumlah pengendara di Surabaya mengaku enggan mengisi bahan bakar di SPBU Pertamina. Mereka khawatir dengan dugaan turunnya kualitas bahan bakar jenis Pertalite, yang menurut sebagian pengguna menyebabkan performa mesin menurun hingga mogok.

Sholeh, salah satu pengendara motor yang ditemui di SPBU BP AKR Nginden, mengaku kini lebih memilih mengisi bahan bakar di SPBU non-Pertamina.

“Saya takut isi Pertalite di Pertamina, Mas. Banyak teman saya yang motornya rusak setelah isi di sana. Jadi sekarang mending di sini aja,” ujarnya sambil tersenyum.

Beberapa pengendara lain juga menyampaikan keluhan serupa. Mereka menilai kualitas bahan bakar di SPBU swasta lebih stabil dan pelayanan lebih cepat. Meski demikian, hingga kini belum ada penjelasan resmi dari pihak Pertamina wilayah Surabaya mengenai dugaan tersebut.Masyarakat Mulai Ragu, SPBU Swasta di Surabaya Ramai Diserbu Pengendara

Pertamina merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki peran vital dalam penyediaan energi nasional. Berdiri sejak tahun 1957 dengan nama Permina, perusahaan ini menjadi tulang punggung distribusi bahan bakar minyak di seluruh Indonesia.
Namun, reputasinya beberapa kali diuji oleh berbagai isu publik, mulai dari kenaikan harga BBM, antrean panjang distribusi, hingga keluhan terkait mutu bahan bakar.

Fenomena beralihnya konsumen ke SPBU swasta sebenarnya tidak hanya terjadi di Indonesia. Di sejumlah negara lain, pergeseran minat serupa juga muncul seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap transparansi kualitas bahan bakar dan pelayanan.
SPBU swasta seperti BP AKR kini menjadi alternatif baru bagi konsumen yang menginginkan kenyamanan, kualitas bahan bakar yang stabil, serta fasilitas yang lebih modern.

Menanggapi isu dugaan turunnya kualitas Pertalite, sejumlah pakar energi nasional memberikan klarifikasi.

Fahmy Radhi, pengamat energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), menegaskan bahwa isu pencampuran etanol 10% di Pertalite tidak terbukti.

“Hasil pengujian menunjukkan tidak ada penambahan etanol di luar standar. Jadi tuduhan adanya pencampuran ilegal itu tidak benar,” ujarnya dalam Diskusi Publik Satu Tahun Prabowo-Gibran, Rabu (30/10/2025).

Sementara itu, Prof. Tri Yus Widjajanto, Guru Besar Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB, menyebutkan bahwa penggunaan etanol 3,5% pada bahan bakar Pertalite masih dalam batas aman.

“Secara teknis tidak ada masalah. Kualitas bahan bakar Pertamina tetap sesuai dengan standar oktan dan komposisi yang aman bagi mesin,” ungkapnya dalam pernyataannya yang dimuat TvOne News pada awal Oktober 2025.

PT Pertamina (Persero) akhirnya memberikan penjelasan resmi. Melalui hasil uji laboratorium terhadap sampel Pertalite dari Terminal BBM Tuban dan Surabaya, Pertamina memastikan bahwa seluruh produk telah sesuai dengan spesifikasi dan standar mutu yang berlaku.

Pihak Pertamina Patra Niaga, selaku anak usaha Pertamina, menyampaikan bahwa investigasi lanjutan tengah dilakukan di sejumlah SPBU wilayah Jawa Timur untuk memastikan tidak ada penyimpangan kualitas di lapangan.

“Kami akan menindak tegas pihak yang terbukti melakukan pelanggaran terhadap standar mutu BBM,” tulis rilis resmi Pertamina yang dikutip dari Kumparan.com.

Pertamina juga telah membuka posko pengaduan dan kanal layanan konsumen di Jawa Timur untuk menampung keluhan masyarakat secara langsung. Langkah ini diharapkan dapat meredam keresahan publik sekaligus memulihkan kepercayaan terhadap BUMN energi tersebut.

Fenomena meningkatnya konsumen SPBU swasta di Surabaya menjadi momentum bagi Pertamina untuk melakukan evaluasi m

enyeluruh terhadap mutu produk dan pelayanan. Di era keterbukaan informasi saat ini, persepsi publik dapat terbentuk dengan cepat melalui media sosial.

Sebagai perusahaan milik negara, Pertamina memiliki tanggung jawab besar menjaga kepercayaan masyarakat dengan memastikan transparansi, kualitas, dan pelayanan terbaik.
Pada akhirnya, masyarakat hanya menginginkan satu hal sederhana: bahan bakar yang aman, berkualitas, dan sesuai harga yang dibayar.

Penulis: RyoEditor: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *