Tanjabtim – Setelah sempat dikeluhkan warga karena keruh, air dari proyek sumur bor di Parit Dok RT 7 Kelurahan Muara Sabak Ulu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur kini dikabarkan sudah jernih dan siap digunakan. Pihak pelaksana kegiatan memastikan bahwa perbaikan telah dilakukan sebelum proses serah terima pekerjaan dengan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
“Saat itu airnya memang belum bagus karena belum dilakukan serah terima pekerjaan. Tapi sekarang sudah kami perbaiki, airnya sudah jernih,” ujar pelaksana kegiatan ketika ditemui di lokasi pada Jumat (8/11/2025).
Menurutnya, kondisi air yang sempat keruh terjadi karena sistem sumur bor masih baru dan belum stabil saat pertama kali diuji coba. Proses pembersihan atau flushing dilakukan untuk memastikan aliran air benar-benar bersih dari endapan lumpur hasil pengeboran.
“Biasanya butuh waktu beberapa hari agar air benar-benar bersih dan layak digunakan. Setelah kami lakukan flushing, hasilnya sudah jauh lebih baik,” tambahnya.
Proyek pembangunan sumur bor di Parit Dok tersebut menggunakan anggaran sebesar Rp 66.464.300 yang bersumber dari APBD Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2025. Pihak pelaksana menegaskan, seluruh tahapan pekerjaan dilakukan sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan dalam kontrak kerja dengan Dinas Perkim.
“Pengerjaan kami ikuti semua prosedur, mulai dari kedalaman pengeboran, jenis pompa, hingga kualitas air yang menjadi standar dalam dokumen teknis,” jelasnya.
Warga sekitar menyambut baik langkah perbaikan tersebut. Mereka berharap sumur bor yang baru dibangun ini benar-benar bisa menjadi sumber air bersih yang berkelanjutan bagi masyarakat Parit Dok, khususnya di musim kemarau ketika pasokan air sering menurun.
“Semoga setelah perbaikan ini, airnya tetap jernih dan bisa dimanfaatkan bersama,” ujar salah satu warga.
Pembangunan sumur bor di berbagai wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur merupakan bagian dari program peningkatan akses air bersih dan sanitasi lingkungan. Wilayah pesisir dan lahan gambut seperti Muara Sabak Ulu kerap menghadapi kendala kualitas air tanah yang tinggi kandungan besi dan berwarna kekuningan.
Karena itu, proyek semacam ini menjadi salah satu solusi pemerintah daerah untuk menyediakan air layak konsumsi bagi masyarakat, terutama di kawasan padat penduduk yang belum terjangkau jaringan PDAM.
Proyek serupa juga dilakukan di beberapa titik lain di Kecamatan Muara Sabak, Nipah Panjang, dan Rantau Rasau sebagai bagian dari komitmen Pemkab Tanjab Timur dalam mendukung program nasional air bersih dan sanitasi aman (SDGs 6).












