Sidoarjo, JadiKabar.com – Kepedulian terhadap warga kurang mampu kembali menjadi sorotan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo. Bupati Sidoarjo, H. Subandi, turun langsung ke lapangan bersama Dinas Sosial dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sidoarjo untuk meninjau sejumlah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kecamatan Candi, Rabu (29/10).
Langkah ini merupakan bagian dari program percepatan penanganan kemiskinan ekstrem dan perbaikan kualitas hunian warga tidak mampu yang telah digulirkan Pemkab sejak 2023.
Dua rumah menjadi fokus kunjungan kali ini yaitu rumah milik Nur Chamila di Desa Sepande dan Suharwiyono, pengrajin kerupuk di Desa Jambangan. Keduanya hidup dalam keterbatasan dan menempati rumah dengan kondisi memprihatinkan seperti atap bocor, lantai rusak, dan dinding mulai lapuk.
Namun, kisah Suharwiyono mencuri perhatian. Rumahnya pernah ludes terbakar pada 2022 silam. Sejak itu, ia hanya mampu memperbaiki sebagian atap menggunakan bahan seadanya, sementara bagian dinding dan lantai dibiarkan rusak karena keterbatasan biaya.
“Saya hanya bisa memperbaiki atap, selebihnya dilakukan semampunya. Terima kasih kepada Pak Bupati dan Baznas yang sudah peduli. Ini sangat berarti bagi keluarga kami,” ucap Suharwiyono dengan mata berkaca.
Melihat langsung kondisi rumah tersebut, Bupati Subandi tak tinggal diam. Ia menginstruksikan agar renovasi segera dilakukan, tanpa menunggu waktu lama.
“Pemkab Sidoarjo akan berkolaborasi erat dengan Baznas dan Dinas Sosial. Kita tidak boleh menunda, terutama menjelang musim hujan. Keluarga ini harus segera memiliki tempat tinggal yang aman dan layak,” tegasnya di sela kunjungan.
Rencananya, renovasi RTLH milik Suharwiyono dan Nur Chamila akan dimulai pada November 2025. Program ini juga menjadi bagian dari target Gerakan Sidoarjo Layak Huni 2025, yang menitikberatkan pada kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, lembaga sosial, dan masyarakat.
Program perbaikan RTLH bukan hanya proyek fisik, tetapi juga bagian dari strategi pengentasan kemiskinan berbasis empati. Data Dinas Sosial mencatat, masih ada ratusan rumah di Sidoarjo yang memerlukan perbaikan struktural agar memenuhi standar kelayakan.
Melalui sinergi dengan Baznas dan dukungan masyarakat, Pemkab berharap gerakan ini dapat mendorong kesadaran sosial yang lebih luas. “Kita ingin masyarakat Sidoarjo bukan hanya sejahtera secara ekonomi, tapi juga hidup dengan rasa aman dan bermartabat,” tambah Subandi.
Kunjungan ini menandai komitmen nyata Pemkab Sidoarjo untuk menghadirkan keadilan sosial di tingkat akar rumput, bukan sekadar seremonial, melainkan gerakan yang menyentuh kehidupan warga secara langsung.












