banner 728x250
Daerah  

Pemkot Batu Perkuat Vokasi dan Lapangan Kerja, Wali Kota Dorong Sinergi Pendidikan dan Dunia Usaha

Jaka Media
Suasana rapat koordinasi vokasi di Graha Bina Praja (Foto Ist)

BATU, Jadikabar.com – Pemerintah Kota Batu terus menunjukkan keseriusannya dalam memperkuat sektor ketenagakerjaan dan pendidikan vokasi. Hal ini ditegaskan oleh Wali Kota Batu, Nurochman, dalam Rapat Koordinasi Tim Daerah Vokasi (TKDV) yang digelar di Graha Bina Praja, Rumah Dinas Wali Kota, pada Senin (14/7/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Wali Kota menyampaikan pentingnya membangun kerja sama yang erat antara unsur pemerintah, lembaga pendidikan, pelaku usaha, dan sektor UMKM guna menjawab tantangan dunia kerja saat ini dan ke depan.

Rapat tersebut dihadiri berbagai elemen strategis, antara lain para guru dari sekolah-sekolah kejuruan, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur, Kadin Kota Batu, pejabat Bagian Perekonomian, serta perwakilan dari PHRI Kota Batu. Keterlibatan mereka menjadi sinyal positif dalam penguatan kebijakan vokasi di daerah.

Dalam presentasinya, Wali Kota memaparkan data terbaru terkait kondisi ketenagakerjaan Kota Batu. Dari total 174.706 penduduk usia kerja, tercatat masih ada sekitar 4.667 orang yang belum memiliki pekerjaan tetap. Ia juga menyinggung struktur ketenagakerjaan di Kota Batu yang masih didominasi oleh sektor informal seperti UMKM dan pertanian.

Menurutnya, untuk menjawab tantangan tersebut, peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan vokasi merupakan langkah strategis yang wajib diprioritaskan.

“Tingkat partisipasi perempuan dalam dunia kerja juga menunjukkan tren penurunan, ini menjadi perhatian kita bersama. Pemkot Batu telah menyusun langkah strategis melalui Tim Koordinasi Daerah Vokasi yang bertugas menyelaraskan kebutuhan dunia kerja dengan kurikulum pendidikan. Ini merupakan ruang bersama untuk menghasilkan kebijakan yang tepat sasaran,” ujarnya.

Wali Kota juga mengungkapkan bahwa pertumbuhan sektor pertanian di Kota Batu menunjukkan perkembangan positif di awal 2025, meskipun sektor pariwisata masih dalam tahap pemulihan akibat berbagai tantangan eksternal. Oleh karena itu, Pemkot juga memberikan dorongan penuh bagi penguatan UMKM dan ekonomi kreatif sebagai penyangga utama ekonomi lokal.

Ia menambahkan bahwa inovasi berbasis lingkungan, seperti pemanfaatan sampah menjadi produk bernilai jual, perlu didorong sebagai solusi multifungsi yang berdampak pada ketenagakerjaan, lingkungan, dan ekonomi.

“Kami memiliki tekad menjadikan Kota Batu sebagai pusat pertanian dan pariwisata terintegrasi di wilayah Jawa Timur. Potensi unggulan seperti buah-buahan dan bunga harus diolah secara optimal, termasuk melalui teknologi pengolahan yang sudah direkomendasikan oleh kalangan akademisi dan politeknik,” jelasnya.

Lebih jauh, Nurochman juga mengapresiasi kontribusi nyata dari lembaga pendidikan, khususnya SMK, yang telah mampu menghasilkan produk unggulan seperti minuman herbal dan makanan ringan. Produk-produk tersebut bahkan telah menjadi suguhan resmi di Rumah Dinas Wali Kota.

“Pemerintah harus hadir secara terbuka dan aktif dalam merespons aspirasi masyarakat. Kami menginisiasi Forum Kebijakan Publik agar berbagai persoalan dapat direspon dengan pendekatan nyata. Pelatihan vokasi ke depan harus benar-benar berbasis kompetensi dan kebutuhan lapangan kerja, bukan hanya sekadar formalitas belaka,” pesannya.

Untuk memperkuat upaya tersebut, Pemkot Batu berkomitmen untuk mendirikan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) sebagai sarana pelatihan terstandar bagi warga, serta meningkatkan anggaran program vokasi agar pelaksanaannya lebih menjangkau masyarakat secara luas.

Kebijakan ini diharapkan mampu menjadi solusi jangka panjang dalam mengurangi pengangguran, memperkuat ekonomi kerakyatan, dan menciptakan generasi muda Kota Batu yang siap bersaing dalam dunia kerja modern.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *