Tanjabtimur, Jadikabar.com – Anggota DPRD Provinsi Jambi Dapil VI, Yudi Hariyanto, menyoroti kerusakan jalan provinsi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang kian parah akibat dilalui kendaraan bertonase besar.
Menurutnya, kondisi jalan mulai rusak berat sejak sembilan RAM milik perusahaan EWF beroperasi dan ratusan kendaraan pengangkut dengan muatan berlebih melintas setiap hari. Dampaknya langsung dirasakan masyarakat yang harus melewati jalan tersebut untuk aktivitas harian.
Dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD Provinsi Jambi bersama Dinas Perhubungan pada 18 September 2025, Yudi meminta tambahan anggaran khusus untuk pengawasan dan penindakan kendaraan bermuatan lebih.
“Kerusakan jalan ini bukan lagi hal baru, tapi semakin dibiarkan tanpa pengawasan ketat. Kalau Dishub tidak punya dukungan anggaran yang cukup, maka penindakan akan lemah,” ujar Yudi.
Yudi menilai bahwa perbaikan struktur jalan sudah sulit dilakukan karena kerusakan terlalu parah. Satu-satunya opsi yang realistis adalah pemeliharaan berkala agar jalan masih bisa digunakan masyarakat.
Selain itu, ia mengusulkan agar pemerintah memasang portal pembatas tonase sehingga kendaraan besar tidak lagi bebas melintas. Langkah ini dinilai sebagai solusi konkret untuk mencegah kerusakan jalan lebih parah.
Dalam pernyataannya, Yudi menegaskan bahwa pemerintah tidak boleh kalah dengan kepentingan perusahaan atau pengusaha.
“Pemerintah tidak boleh kalah dengan kepentingan pengusaha. Jangan sampai masyarakat yang jadi korban,” tegasnya.
Ia menambahkan, pembangunan infrastruktur jalan seharusnya mengutamakan kepentingan rakyat banyak, bukan kepentingan bisnis segelintir pihak.
Kerusakan jalan provinsi di Tanjabtimur bukan hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga membahayakan keselamatan pengguna jalan. Warga berharap pemerintah segera mengambil langkah nyata agar akses transportasi tetap aman dan layak digunakan. (Ryo)