BATU, JADIKABAR.COM – Semangat juang atlet Tarung Derajat Kota Batu mulai terlihat di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur 2025, yang resmi dimulai pada Rabu (2/7) di Hotel Ciptaningati, Jalan Argopuro, Kota Batu. Sebagai tuan rumah, Kota Batu optimis mencetak sejarah di cabang olahraga bela diri asli Indonesia ini, dengan menargetkan empat medali emas, tiga perak, dan dua perunggu.
Pembukaan pertandingan ditandai dengan laga penyisihan antar kelas, termasuk kelas 45,1–49 kg putra yang mempertemukan atlet Kota Batu, Ahmad Alher, melawan wakil Kota Surabaya, Ridho N. Meski bertanding di depan pendukung sendiri, Ahmad harus mengakui keunggulan lawannya dan kalah dengan skor 0-3. Kendati demikian, pelatih Tarung Derajat Kota Batu, Yoga, menganggap hasil tersebut sebagai proses evaluasi penting dalam pembangunan jangka panjang atlet.
“Kami tetap bangga atas perjuangan Ahmad. Kekalahan bukan akhir, tapi bagian dari proses pembelajaran untuk tampil lebih matang di masa depan,” tegas Yoga usai pertandingan.
Kekecewaan awal langsung terobati saat wakil Kota Batu lainnya, Aprillisya, yang berlaga di kelas 40,1–45 kg putri, tampil luar biasa. Menghadapi atlet Kabupaten Sidoarjo, Khurin A., Aprilissya berhasil menguasai arena dan menang telak dengan skor 3-0.
Kemenangan ini membangkitkan semangat tim Tarung Derajat Kota Batu dan menjadi sinyal bahwa target medali bukan sekadar harapan. Yoga pun menegaskan bahwa kekuatan atlet putri Kota Batu sangat bisa diandalkan untuk memenuhi target yang telah ditetapkan.
Cabang olahraga Tarung Derajat pada Porprov IX Jatim 2025 diikuti oleh 211 atlet dari 22 kota/kabupaten. Mereka bertanding dalam berbagai kelas, baik di nomor Tarung Bebas untuk putra dan putri, maupun di nomor Seni Gerak, yang menjadi arena unjuk teknik dan ekspresi kekuatan khas Tarung Derajat.
Pertandingan berlangsung ketat dan penuh semangat. Setiap laga mempertontonkan kombinasi teknik serangan, pertahanan, dan stamina yang menjadi ciri khas bela diri yang berasal dari Bandung ini.
Menurut Yoga, target empat emas yang dicanangkan bukan hanya sekadar ambisi, tetapi hasil dari pembinaan sistematis yang sudah dilakukan KONI dan pelatih Tarung Derajat Kota Batu selama beberapa tahun terakhir. TC intensif, seleksi ketat, dan peningkatan fisik menjadi dasar kepercayaan timnya untuk bisa bersaing.
“Kami tidak sekadar ikut Porprov. Atlet kami sudah melewati proses yang panjang. Kami menyiapkan bukan hanya fisik, tapi juga mental tanding,” ungkapnya.
Porprov bukan hanya tentang perebutan medali, melainkan juga ajang regenerasi atlet. Ketua KONI Kota Batu, Sentot Ari Wahyudi, dalam kesempatan terpisah menyebut bahwa Tarung Derajat adalah salah satu cabor prioritas dengan potensi besar ke depan.
“Kemenangan dan kekalahan adalah bagian dari proses. Tapi semangat untuk membela daerah, itu yang lebih utama. Kami yakin cabor ini bisa jadi lumbung medali ke depan,” ujarnya.
Cabor Tarung Derajat masih akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan. Kota Batu masih menurunkan sejumlah atlet andalan di berbagai kelas, baik di kategori tarung maupun seni gerak. Suporter dari kalangan pelajar dan warga Kota Batu pun mulai berdatangan, memberikan energi tambahan bagi para atlet.
Dengan semangat sebagai tuan rumah, ditambah dukungan penuh dari KONI dan masyarakat, harapan meraih empat emas dari Tarung Derajat bukan hal yang mustahil.