Kerinci, JADIKABAR.COM – Kebakaran hebat melanda Desa Pendung Hilir, Kecamatan Air Hangat, Kabupaten Kerinci, pada Minggu (5/10/2025) sekitar pukul 10.00 WIB. Api melalap sedikitnya enam rumah warga dan menyebabkan belasan jiwa kehilangan tempat tinggal.
Menurut keterangan warga di lokasi, api diduga berasal dari salah satu rumah penduduk sebelum dengan cepat menjalar ke bangunan di sekitarnya yang berdempetan. Kondisi cuaca panas disertai angin kencang membuat api semakin sulit dikendalikan.
Petugas Pemadam Kebakaran Kabupaten Kerinci bersama masyarakat setempat bahu-membahu memadamkan si jago merah. Setelah lebih dari satu jam upaya pemadaman, api akhirnya berhasil dijinakkan.
Beruntung, tidak ada korban jiwa, namun kerugian material diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Data Sementara Korban Kebakaran di Desa Pendung Hilir
-
Marlianto (73 tahun) – 2 Jiwa – Rusak Total
-
Darusamin (96 tahun) – 2 Jiwa – Rusak Total
-
Tori Kurniawan (23 tahun) – 3 Jiwa – Rusak Total
-
Kaidir (51 tahun) – 3 Jiwa – Rusak Berat
-
Sadikin (58 tahun) – 4 Jiwa – Rusak Ringan
-
Norisah (74 tahun) – 1 Jiwa – Rusak Ringan
Kepala Desa Pendung Hilir, Tibar, saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Ia menyampaikan rasa prihatin dan duka mendalam atas musibah yang menimpa warganya.
“Kami sangat berduka atas musibah ini. Ada enam rumah warga yang terdampak, tiga di antaranya habis terbakar. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, namun kerugian cukup besar,” ujar Tibar, Minggu (5/10/2025).
Lebih lanjut, pihak desa telah berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan BPBD Kabupaten Kerinci untuk melakukan pendataan serta menyalurkan bantuan darurat bagi warga yang terdampak.
“Saat ini kami bersama perangkat desa sedang melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan BPBD untuk membantu warga yang terdampak,” tambahnya.
Ia juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi kebakaran, terutama di musim kemarau seperti saat ini yang rawan percikan api.
Kebakaran permukiman masih menjadi ancaman di berbagai daerah di Kabupaten Kerinci. Minimnya jarak antarrumah, instalasi listrik yang menua, serta kebiasaan masyarakat menggunakan api terbuka untuk memasak atau membakar sampah menjadi faktor risiko.
BPBD Jambi sebelumnya juga mengingatkan agar masyarakat memeriksa instalasi listrik dan alat masak secara berkala, serta tidak membakar sampah di dekat bangunan. Pencegahan dini menjadi kunci agar peristiwa serupa tidak terulang.