Berita  

Kadus Pemantek Lauk Hilang Terseret Ombak di Pantai Tabuan, Pencarian Terus Dilakukan

Avatar photo
Kadus Pemantek Lauk Hilang Terseret Ombak di Pantai Tabuan, Pencarian Terus Dilakukan
Gambar: lokasi Kejadian di Pantai Tabuan Kwang Rundun,Jerowawu Lombok Timur Sumber: Biro R.Jkb 01 Lombok, NTB.

LOMBOK TENGAH, JadiKabar.com – Seorang perangkat desa di Kabupaten Lombok Tengah dilaporkan hilang terseret ombak saat memancing di Pantai Tabuan, Desa Kwang Rundung, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, Selasa (4/11/2025) sekitar pukul 16.00 WITA. Korban diketahui bernama Santri Riyadi (40), Kepala Dusun (Kadus) Pemantek Lauk, Desa Prako, Kecamatan Janapria. Hingga Rabu (5/11/2025) sore, korban masih belum ditemukan.

“Iya, memang korban merupakan salah satu perangkat Desa Prako, Kepala Wilayah Pemantek Lauk bernama Santri Riyadi,” kata Sekretaris Desa Prako, Agus Salim, saat dikonfirmasi JadiKabar.com, Rabu (5/11/2025).

Agus Salim menceritakan, berdasarkan informasi yang diterima dari rekan-rekan korban, peristiwa itu terjadi ketika korban bersama beberapa warga lain pergi memancing ke Pantai Tabuan. Mereka berangkat sekitar pukul 12.30 WITA.

“Korban pergi mancing bersama Sukri, Khamsiah, Inda Jayadi, Imam Hanafi, dan Habibi Alam. Setibanya di pinggir pantai, air laut masih setinggi lutut. Mereka pun turun ke laut untuk memancing,” jelas Agus.

Namun menjelang sore, kondisi ombak di kawasan tersebut tiba-tiba meningkat. Arus yang kuat membuat beberapa pemancing kesulitan kembali ke tepi pantai. Korban Santri Riyadi disebut terseret ombak besar dan menghilang dari pandangan rekan-rekannya.

“Teman-temannya sudah berusaha menolong, tapi ombak terlalu besar. Mereka segera mencari bantuan warga setempat,” tambahnya.

Hingga berita ini ditulis, tim gabungan dari BPBD Lombok Timur, Basarnas Mataram, Polairud, dan warga setempat masih melakukan pencarian terhadap korban. Pencarian difokuskan di sekitar lokasi kejadian hingga radius beberapa mil dari pantai menggunakan perahu nelayan.

Kepala Seksi Operasi Basarnas Mataram, I Made Adi Putra, menyampaikan bahwa kondisi cuaca di wilayah pesisir selatan Lombok dalam beberapa hari terakhir memang berpotensi ekstrem. “Gelombang tinggi dan angin kencang masih sering terjadi. Kami imbau masyarakat agar berhati-hati dan menunda aktivitas di laut bila kondisi tidak memungkinkan,” ujarnya.

Selain tim SAR laut, warga setempat juga ikut melakukan penyisiran di darat dengan harapan korban dapat ditemukan di sekitar pantai.

Pantai Tabuan di Kecamatan Jerowaru dikenal sebagai salah satu spot favorit warga untuk memancing ikan karang dan cumi-cumi. Pantai ini berjarak sekitar 75 kilometer dari pusat Kabupaten Lombok Tengah, dan termasuk kawasan pesisir selatan yang menghadap langsung ke Samudra Hindia, dengan karakter ombak yang cukup kuat.

Masyarakat setempat menyebut, pada musim angin barat seperti saat ini, arus laut di sekitar Pantai Tabuan sering berubah cepat dan dapat berbahaya bagi nelayan maupun wisatawan yang tidak berhati-hati.

Kepala Desa Kwang Rundung mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas di laut ketika kondisi gelombang tinggi. “Kami berharap korban segera ditemukan. Warga di sekitar pantai juga membantu tim SAR melakukan pemantauan hingga malam hari,” ujarnya.

Keluarga besar korban di Desa Prako tampak masih menunggu kabar dengan penuh harap. Pemerintah desa bersama aparat kepolisian sudah menyiapkan posko sementara untuk menerima informasi dari lokasi pencarian.

“Warga desa ikut prihatin dan membantu doa agar Pak Santri segera ditemukan. Beliau dikenal sebagai sosok yang ramah dan aktif dalam kegiatan masyarakat,” tutur Agus Salim.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *