Kopi Sekutha Hadir di UNNOFEST Ubaya 2025, Barista Berbusana Adat Jawa Angkat Citra Budaya dalam Secangkir Kopi

Avatar photo
Kopi Sekutha Hadir di UNNOFEST Ubaya 2025, Barista Berbusana Adat Jawa Angkat Citra Budaya dalam Secangkir Kopi
Foto Istimewa: Kopi Sekutha Hadir di UNNOFEST Ubaya 2025, Barista Berbusana Adat Jawa Angkat Citra Budaya dalam Secangkir Kopi

Surabaya, JadiKabar.com – UNNOFEST 2025 di Universitas Surabaya (Ubaya) menjadi panggung kreativitas pelaku usaha muda. Dari ratusan tenant yang hadir, Kopi Sekutha tampil berbeda dengan menghadirkan barista berbusana adat Jawa lengkap seperti surjan, jarik, dan blangkon. Konsep ini langsung menyedot perhatian pengunjung sejak hari pertama kegiatan, Senin (1/12/2025).

Pendiri Kopi Sekutha, Bunga, mengatakan bahwa konsep tersebut merupakan upaya nyata untuk menghidupkan kembali budaya Jawa di tengah masyarakat modern, khususnya di kalangan anak muda.

“Kami ingin menunjukkan bahwa budaya itu tidak kuno. Adat Jawa bisa tampil modern dan dekat dengan kehidupan anak muda, misalnya saat ngopi,” ujar Bunga kepada JadiKabar.com di sela acara pameran, Senin (1/12/2025).

Bunga menambahkan bahwa konsep ini terinspirasi dari filosofi Kala Senja.
“Kala adalah momentum untuk berani berkarya, sementara Senja adalah simbol peralihan menuju ruang baru bagi kreativitas. Kami berharap masyarakat bisa melihat bahwa inovasi dan budaya dapat hidup berdampingan,” jelasnya.

Dengan slogan “Sekutha Ngopi Dimana Saja”, Kopi Sekutha menggunakan sepeda listrik dan gerobak keliling sebagai etalase berjalan. Usaha ini kerap menyapa masyarakat di titik publik seperti kampus, taman kota, kawasan perkantoran, hingga sekolah di Sidoarjo dan Surabaya.

Menu yang ditawarkan juga ramah di kantong pelajar dan mahasiswa. Harga mulai Rp8.000 dengan pilihan kopi susu, kopi gula aren, kopi karamel, Americano hingga es coklat.

“Kami ingin semua kalangan bisa menikmati kopi enak tanpa harus datang ke kafe,” tambah Bunga.

Sejumlah pengunjung UNNOFEST memberikan respon positif.
“Biasanya kalau acara kampus itu kopinya ya standar. Ini unik sekali. Baristanya pakai baju adat, rasanya juga enak. Ada pride Jawa-nya,” ujar Irfan, mahasiswa Ubaya Fakultas Hukum.

Ahli budaya Jawa dari komunitas Pemerhati Budaya Surabaya, Satrio Wicaksono, menilai konsep Kopi Sekutha layak diapresiasi karena menggabungkan ekonomi kreatif dengan pelestarian budaya.
“Anak muda kini lebih suka hal yang visual dan estetik. Barista berbusana adat bisa menjadi pengingat bahwa tradisi itu hidup dan punya tempat di ruang publik,” tegasnya.

Selain menghadirkan kopi, Kopi Sekutha membuka peluang kolaborasi dengan UMKM dan komunitas seni untuk memperluas jaringan kreatif berbasis budaya Nusantara.

“Kami ingin kopi ini jadi wadah bertemunya kreativitas anak muda dengan identitas budaya lokal. Kalau bukan kita yang jaga, siapa lagi?” pungkas Bunga.

Hingga berita ini diturunkan, booth Kopi Sekutha masih menjadi salah satu yang paling ramai dikunjungi di UNNOFEST Ubaya 2025.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *