Malang I Jadi kabar. Com– Presiden Prabowo Subianto menerima kunjunganan Ketua Dewan Global Alliance for Vaccines and Immunization (GAVI) dan mengapresiasi kontribusi besar GAVI selama pandemi COVID-19, termasuk bantuan 110,3 juta dosis vaksin gratis serta perlengkapan lainnya senilai hampir USD 1 miliar.
Terkait akan hal tersebut mantan Wakil Ketua (Waka) Satgas Covid 19 Malang Raya dr. Umar Usman MM, memberikan peringatan serius tentang ancaman pandemi tersebut.
Meski tidak berarti Mpox akan menjadi pandemi seperti Covid-19 karena menyebar lebih lambat dan tidak secepat Virus Corona, namun upaya antisipatif perlu dilakukan.
Pada sisi lain Mpox (Cacar Monyet) yang merupakan infeksi virus langka menyebar melalui kontak dekat dan paling sering ditemukan di Afrika Barat atau tengah, telah ditetapkan WHO menjadi darurat kesehatan global.
Dr. Umar menekankan pentingnya kesiapan masyarakat dalam menghadapi pandemi baru ini tanpa tekanan hidup dan rasa ketakutan.
“Jangan sampai masyarakat untuk menghadapinya dengan tekanan-tekanan hidup dan dengan rasa ketakutan,” katanya, pada selasa (10/12/2024).
Pandemi baru ini seolah membawa kembali bayangan masa sulit yang belum sepenuhnya teratasi dan keselamatan masyarakat selayaknya menjadi prioritas utama dan pandemi ini akan menguji ketahanan rakyat, terutama saat ketakutan dan kekurangan pangan menjadi ancaman nyata.
“Masyarakat akan ditakuti dengan tidak mampu makan akibat pandemi, dan akhirnya diberikan bantuan langsung tunai (BLT), diberikan gratis,” imbuhnya.
Pria berjuluk Dokter Rakyat ini memaparkan tips mengatasi Mpox, meliputi : menjaga kebersihan, vaksinasi, menghindari kontak langsung dengan orang yang memiliki ruam, lepuh, atau koreng yang tampak seperti Mpox, hindari kontak dengan benda yang terkontaminasi, hindari menggunakan benda atau bahan yang pernah digunakan oleh penderita, (peralatan makan, perlengkapan tidur, handuk, atau pakaian), cuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air atau pembersih tangan berbahan dasar alkohol, dan melakukan Isolasi diri jika mengalami gejala,
dan hubungi otoritas kesehatan masyarakat setempat atau penyedia layanan kesehatan.