Sidoarjo, JADI KABAR– Mengusung semangat inklusif dan pemberdayaan ekonomi, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Jawa Timur II berkolaborasi dengan Koalisi Disabilitas Kabupaten Sidoarjo menggelar Workshop Business Development Services (BDS) bertema “Tumbuh Bersama Tanpa Batas” di Aula Majapahit, Selasa (6/5/2025).
Sebanyak 60 pelaku UMKM dari komunitas difabel** di Sidoarjo dan sekitarnya antusias mengikuti workshop ini. Mereka berasal dari berbagai latar belakang usaha, mulai dari salon, terapi pijat, kuliner, hingga kerajinan tangan—semua membawa semangat yang sama: bertumbuh di era digital.
Kepala Kanwil DJP Jatim II, Agustin Vita Avantin, membuka kegiatan ini dengan penuh semangat. Ia menegaskan bahwa DJP hadir bukan hanya sebagai institusi perpajakan, tetapi juga sebagai mitra pertumbuhan bagi pelaku usaha difabel.
“Kami tidak hanya memfasilitasi hak-hak perpajakan teman-teman difabel, tetapi juga membekali mereka agar bisnisnya naik kelas. Ini adalah tahun ketiga kami mengadakan BDS, dan kami berharap ke depan bisa diiringi dengan Pekan UMKM Difabel agar produk mereka makin dikenal,” jelas Vita.
Vita juga memberikan edukasi penting terkait perpajakan. Ia menjelaskan bahwa setiap pemilik KTP kini otomatis memiliki NPWP berkat integrasi data kependudukan, namun belum tentu semua wajib bayar pajak karena ada batasan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).
Abdul Majid, Ketua Koalisi Disabilitas Sidoarjo sekaligus Ketua Umum LIRA Disability Care (LDC), mengapresiasi penuh langkah Kanwil DJP Jatim II yang telah memberikan ruang, akses, dan pembinaan kepada komunitasnya.
“Kami butuh sinergi, bukan sekadar simpati. Dengan kegiatan seperti ini, teman-teman difabel bisa lebih mandiri secara ekonomi,” ujar Majid. Ia juga menyambut baik kebijakan NIK sebagai NPWP yang mempermudah kesetaraan administrasi bagi disabilitas.
Dalam sesi pelatihan, peserta dibekali dua materi utama. Sesi pertama menghadirkan Ika Chairani, trainer kewirausahaan dari mitra Kementerian Komunikasi dan Digital, yang membagikan strategi pemasaran lewat media sosial serta membangun personal branding secara digital.
“Jangan batasi diri! Jadi konten kreator, youtuber, tiktoker, sekaligus jual produk sendiri. Dunia digital membuka peluang besar bagi siapa saja,” kata Ika, menyemangati para peserta.
Sesi kedua dibawakan oleh Arif Anwar Yusuf, Penyuluh Pajak Kanwil DJP Jatim II, yang mengupas tuntas seputar pajak UMKM, khususnya yang memiliki peredaran bruto tertentu, serta mengenalkan sistem Coretax terbaru dari DJP. Sesi ini juga membuka ruang diskusi agar peserta bisa menyampaikan keluhan atau kendala perpajakan yang dihadapi.
Menutup acara, Karsita, Kasi Kerja Sama dan Humas DJP Jatim II, mengingatkan peserta untuk waspada terhadap penipuan mengatasnamakan DJP. Ia juga menegaskan pentingnya membangun budaya integritas, budaya melayani, dan kerja tangguh dalam pelayanan publik.
Workshop ditutup dengan pernyataan dukungan dari Koalisi Disabilitas Sidoarjo terhadap Kanwil DJP Jatim II untuk meraih predikat Zona Integritas menuju Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) tahun 2025.
“Bersama, kita bukan hanya tumbuh—tapi tumbuh tanpa batas,” menjadi semangat yang terus bergema sepanjang kegiatan berlangsung.