Malang Raya, JADIKABAR.COM – Suasana damai dan persaudaraan kembali diteguhkan oleh tiga kepala daerah di Malang Raya. Melalui berbagai kegiatan, mulai dari apel kebangsaan, doa bersama, hingga patroli gabungan, Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu menegaskan komitmen bersama menjaga kedamaian serta kondusivitas wilayah.
Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga Kota Malang sebagai rumah bersama. Menurutnya, di tengah perkembangan situasi nasional, masyarakat harus tetap menempatkan keamanan, ketenteraman, dan persaudaraan sebagai prioritas utama.
“Hari ini kita diuji untuk tetap bersatu. Segala sesuatu yang terjadi akhir-akhir ini harus kita sikapi dengan bijak. Masyarakat Kota Malang selama ini sudah terbiasa hidup berdampingan dalam keberagaman. Kekompakan dan rasa bersatu itulah modal penting untuk menjaga ketenangan,” ujar Wahyu, Rabu (3/9).
Wahyu menegaskan, Pemkot Malang bersama Forkopimda terus mengintensifkan koordinasi sesuai arahan Menteri Dalam Negeri. Beberapa langkah yang ditempuh antara lain duduk bersama tokoh masyarakat, doa lintas agama, hingga deklarasi damai yang telah digelar pada Minggu (31/8).
Keseriusan menjaga keamanan juga terlihat pada Apel Siaga Patroli Cipta Kondisi, Selasa (2/9), yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Wahyu. Apel ini melibatkan Forkopimda, Pam Swakarsa, komunitas ojek online, hingga warga. Usai apel, Wahyu turut melakukan patroli motor bersama jajaran TNI-Polri guna memantau langsung situasi di lapangan.
Sementara itu, di Kabupaten Malang, Bupati Drs. H. M. Sanusi, M.M. memimpin Apel Jogo Kabupaten Malang sekaligus peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pendopo Kepanjen, Rabu (3/9). Acara dihadiri jajaran Forkopimda, DPRD, hingga pejabat TNI-Polri.
Dalam amanatnya, Sanusi menekankan bahwa kedamaian adalah pondasi terciptanya masyarakat rukun dan sejahtera.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Malang, saya memberikan dukungan penuh terhadap Ikrar Kabupaten Malang Damai. Ikrar ini menjadi komitmen moral kita bersama untuk menolak segala bentuk kekerasan dan perusakan,” tegas Sanusi.
Momentum Maulid Nabi juga dijadikan pengingat untuk meneladani ajaran Rasulullah SAW tentang persaudaraan dan anti perpecahan. Selain itu, Pemkab Malang meluncurkan Gerakan Pangan Murah untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok. Menurut Sanusi, keamanan dan kesejahteraan saling berkaitan, karena “ketika kebutuhan pokok masyarakat terjamin, maka suasana damai juga akan terwujud.”
Di Kota Batu, Wali Kota Nurochman bersama Forkopimda dan aliansi pengemudi ojek online menggelar tahlil serta doa bersama di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota, Selasa malam (2/9). Doa dipersembahkan untuk almarhum Affan Kurniawan dan sejumlah pengemudi ojol yang menjadi korban dalam aksi demonstrasi di beberapa daerah.
Nurochman menyampaikan duka mendalam sekaligus mengingatkan pentingnya penyampaian aspirasi secara damai.
“Kami turut berduka atas wafatnya saudara kita Affan Kurniawan. Penyampaian aspirasi adalah hak, tetapi jangan disertai tindakan anarkis. Mari kita terus berdoa agar kita semua diberi keselamatan dan perlindungan,” kata Nurochman.
Sebagai kota wisata, Batu menempatkan keamanan sebagai prioritas. Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata, menegaskan pihaknya bersama TNI dan masyarakat rutin menggelar patroli untuk menjaga Kota Batu tetap kondusif bagi warga dan wisatawan.
Acara ditutup dengan doa lintas agama dan pembagian jenang sengkolo sebagai simbol tolak bala. Turut hadir Wakil Wali Kota Batu, Kepala Kejari, Ketua PKK, tokoh agama, serta perwakilan komunitas ojol dari berbagai platform.
Rangkaian aksi damai di Malang Raya menegaskan bahwa keberagaman bukan alasan untuk terpecah, tetapi modal untuk bersatu. Melalui apel kebangsaan, doa lintas agama, hingga patroli bersama, masyarakat, aparat, dan pemerintah menunjukkan komitmen untuk terus menjaga suasana aman dan tenteram.
Malang Raya sekali lagi memperlihatkan wajah demokrasi yang sejuk—di mana aspirasi disampaikan, doa dipanjatkan, dan kebersamaan dijunjung demi Indonesia Damai.