JADIKABAR.COM – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah pusat menekankan pentingnya kualitas gizi dalam setiap hidangan yang disajikan. Karena itu, keberadaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menjadi ujung tombak dalam memastikan standar makanan yang sampai ke anak-anak sekolah tetap terjaga.
SPPG diwajibkan menggunakan bahan pangan lokal berkualitas, segar, dan sesuai standar kesehatan. Setiap proses, mulai dari pengadaan bahan, pengolahan, hingga distribusi makanan ke sekolah, harus memenuhi protokol keamanan pangan.
Hal ini penting agar makanan tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga memberikan asupan gizi seimbang untuk mendukung tumbuh kembang peserta didik.
Program ini membuka kesempatan luas bagi UMKM pangan, koperasi, hingga usaha rumah tangga. Dengan memenuhi standar gizi dan keamanan makanan, UMKM bisa menjadi mitra resmi dalam penyediaan bahan pangan maupun layanan dapur SPPG.
Tidak hanya soal bisnis, keterlibatan UMKM juga berarti ikut serta dalam misi besar pemerintah: menurunkan angka stunting, memperbaiki gizi generasi muda, sekaligus meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat lokal.
Meski peluang terbuka lebar, tantangan juga cukup besar. UMKM harus siap memenuhi standar ketat, baik dari sisi kebersihan dapur, kualitas bahan, maupun pengelolaan distribusi. Dibutuhkan pendampingan dan pelatihan agar pelaku usaha benar-benar mampu bersaing sekaligus berkontribusi nyata dalam program nasional ini.
Dengan sinergi yang baik antara pemerintah, UMKM, dan masyarakat, program makan bergizi gratis melalui SPPG diyakini akan memberi manfaat ganda: anak-anak lebih sehat, sementara pelaku usaha lokal semakin berkembang.
