Kamis, 26 Juni 2025
24.4 C
Indonesia

Ponorogo Bentuk Generasi Agamis dan Moderat, Bupati Sugiri Tegaskan Capaian Pembelajaran Agama bagi Semua Pelajar

PONOROGO, JADIKABAR.COM – Pemerintah Kabupaten Ponorogo kembali menunjukkan komitmennya dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas dan terampil, tetapi juga berakhlak mulia dan religius. Rabu (21/5/2025), sebanyak 4.217 pelajar jenjang SMP dari 82 satuan pendidikan mengikuti asesmen capaian pembelajaran berbasis agama di Pendopo Agung. Mereka merupakan bagian dari program tahfidz Al-Qur’an yang diatur melalui Peraturan Bupati (Perbup) Ponorogo Nomor 37 Tahun 2022.

Kegiatan asesmen ini merupakan puncak dari pembinaan berkelanjutan dalam bidang keagamaan yang telah dijalani para siswa. Ribuan pelajar telah berhasil memenuhi standar capaian kompetensi dalam hafalan Al-Qur’an, yang menjadi salah satu indikator kelulusan berbasis nilai-nilai religius. Prosesi tersebut digelar khidmat dan haru, terutama saat para siswa melakukan sungkeman kepada orang tua mereka, simbol penghormatan dan syukur atas dukungan moral dan spiritual.

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, yang hadir langsung dan rutin dalam kegiatan wisuda tahfidz, tak kuasa menahan haru menyaksikan dedikasi para siswa dan dukungan penuh dari orang tua. Ia menyampaikan kebanggaan atas capaian luar biasa dari para pelajar, terutama mereka yang berhasil menghafal hingga 10, 20 bahkan 30 juz Al-Qur’an.

“Generasi keren bukan yang celananya robek-robek atau bertindik anting, tapi generasi yang memesona karena hafal ayat-ayat Al-Qur’an dan menjadikannya pedoman hidup,” ungkap Kang Giri – sapaan akrab Bupati Sugiri – sambil menitikkan air mata.

Ia menekankan pentingnya nilai-nilai religius sebagai fondasi karakter generasi muda. Dalam pandangannya, kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan harus diimbangi dengan penguatan spiritualitas agar tidak melahirkan generasi yang tergerus moralitas.

Kang Giri juga menegaskan bahwa Perbup 37/2022 tidak hanya berlaku bagi pelajar Muslim. Sebagai bentuk moderasi beragama yang diusung pemerintah daerah, peraturan tersebut juga secara rinci mengatur capaian pembelajaran agama bagi pelajar non-Muslim. Hal ini menunjukkan komitmen inklusif Pemkab Ponorogo dalam membina karakter religius semua siswa tanpa diskriminasi.

Bagi pelajar beragama Kristen, capaian pembelajaran meliputi hafalan 10 perintah Tuhan, hukum kasih, serta pengenalan indeks Kitab Perjanjian Lama dan Baru. Sementara bagi pelajar Katolik, wajib mendaraskan doa-doa harian, memahami makna Ekaristi, serta melakukan praktik devosional dan implementasi ajaran kasih dalam kehidupan sehari-hari.

Pelajar beragama Hindu diarahkan untuk memahami nilai-nilai Dharma, melaksanakan upacara keagamaan sesuai tradisi Hindu, serta menghafal sloka-sloka suci. Adapun pelajar Budha didorong memahami ajaran Dhamma, meditasi, serta perilaku welas asih sebagai manifestasi ajaran spiritual.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo, Nurhadi Hanuri, menegaskan bahwa pelaksanaan Perbup 37/2022 sepenuhnya bersifat inklusif dan nondiskriminatif. Terdapat delapan lembaga pendidikan yang melayani pelajar dari agama-agama selain Islam, dan semuanya difasilitasi untuk memenuhi capaian pembelajaran agama sesuai keyakinan masing-masing.

“Perbup ini mengatur secara rinci dan adil untuk semua agama yang diakui pemerintah. Inilah wujud pendidikan karakter di Ponorogo: semua pelajar mendapatkan kesempatan untuk tumbuh dalam kecerdasan spiritual yang seimbang,” ujar Nurhadi.

Dia juga menyampaikan bahwa pihaknya akan terus memperkuat sinergi antara sekolah, orang tua, dan tokoh agama dalam mendampingi proses pembelajaran berbasis nilai. Dengan begitu, visi untuk mencetak generasi yang cerdas, terampil, dan berkarakter mulia dapat tercapai secara menyeluruh.

Program pendidikan keagamaan berbasis capaian pembelajaran ini merupakan bagian dari visi besar Ponorogo sebagai kota yang tidak hanya dikenal dengan warisan budayanya, tetapi juga sebagai pusat pendidikan karakter yang unggul. Dengan menyentuh ranah spiritual seluruh pelajar lintas agama, Pemkab Ponorogo memperkuat identitas daerah yang religius namun tetap moderat dan toleran.

Kang Giri berharap, melalui program ini, lahir generasi emas Ponorogo yang tidak hanya siap bersaing secara akademik, tetapi juga menjadi teladan dalam moralitas dan kebajikan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

advertisementspot_img
advertisementspot_img
spot_img

Subscribe

Related articles

Diduga Akibat Endoskopi, Nyawa Balita Hampir Melayang Oleh Oknum Dokter RSCM

JAKARTA, JADIKABAR.COM – Seorang balita berinisial J, putra dari...

Kompolnas Kunjungi Polres Malang, Karena Masuk 5 Besar Cek Layanan Publik

Malang, JadiKabar. Com– Polres Malang mendapatkan kunjungan langsung dari...

Wamen Koperasi RI Serahkan SK Koperasi Merah Putih Di Kabupaten Malang

Malang, JadiKabar. Com- Bupati Malang, hadiri penyerahan Surat Keputusan...

Ngajum Cup 2025 Jadi Panggung Anak Muda Pencinta Sepak Bola

NGAJUM, JADIKABAR.COM – Sorak semangat dan tawa anak-anak mewarnai...

Wushu Kota Batu Sabet 2 Emas di Porprov Jatim 2025, Chase & Randhu Bikin Bangga!

Kota Malang, JadiKabar.com – Prestasi gemilang ditorehkan tim Wushu...
spot_img