Sidoarjo, JADIKABAR.COM – Pembangunan ulang Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, resmi dimulai. Momentum penting ini ditandai dengan pelaksanaan groundbreaking oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Muhaimin Iskandar, pada Kamis (11/12/2025), didampingi langsung oleh Bupati Sidoarjo H. Subandi dan jajaran pemerintah daerah.
Acara groundbreaking berlangsung di Jalan Raya Siwalan Panji II, lokasi utama Ponpes Al Khoziny berdiri sejak puluhan tahun lalu sebagai salah satu pusat pendidikan Islam terkemuka di Sidoarjo. Pesantren ini dikenal telah berkontribusi besar dalam mencetak santri, dai, serta tokoh-tokoh agama yang berkiprah di berbagai daerah.
Pembangunan ulang kompleks pesantren dilaksanakan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025–2026 dengan total nilai Rp125,3 miliar. Proyek ini berdiri di atas lahan seluas 4.100 meter persegi, memiliki masa pelaksanaan 210 hari kalender, dan masa pemeliharaan 180 hari kalender.
Dalam sambutannya, Menko PM Muhaimin Iskandar mengapresiasi sinergi lintas kementerian, pemerintah daerah, hingga lembaga pesantren.
“Alhamdulillah hari ini saya dan seluruh lintas kementerian dalam satuan tugas rekonstruksi pesantren memulai groundbreaking Pesantren Al-Khoziny. Ada Kementerian PUPR, Kementerian Agama, ATR/BPN, pemerintah daerah, termasuk Bupati Sidoarjo,” ungkapnya.
Muhaimin menegaskan bahwa pembiayaan pembangunan sepenuhnya ditanggung APBN demi memastikan kualitas dan kelayakan infrastruktur pendidikan keagamaan.
Rekonstruksi Ponpes Al Khoziny tidak hanya bersifat perbaikan, namun peningkatan kapasitas dan kualitas fasilitas pendidikan. Nantinya, pesantren akan memiliki Asrama dan ruang pendidikan 5 lantai, Masjid 4 lantai sebagai pusat kegiatan ibadah dan pembinaan santri.
Gedung-gedung baru ini dirancang untuk menampung lebih banyak santri dan memberikan kenyamanan serta keamanan bangunan sesuai standar nasional.
Menko PM menjelaskan bahwa rekonstruksi Ponpes Al Khoziny merupakan tindak lanjut dari audit bangunan pesantren di sembilan provinsi. Langkah ini dilakukan untuk memastikan seluruh infrastruktur pesantren di Indonesia aman, layak, dan memenuhi standar keselamatan.
“Ini momentum untuk bersama-sama mengingatkan perlunya kolaborasi pemerintah dengan lembaga pendidikan, khususnya pesantren. Sarana dan prasarana para santri harus dievaluasi dan diperbaiki,” ujarnya.
Bupati Sidoarjo H. Subandi menyampaikan terima kasih atas perhatian pemerintah pusat terhadap lembaga pendidikan di Sidoarjo. Ia berharap pembangunan berjalan lancar dan memberikan manfaat besar bagi para santri.
“Semoga pembangunan Ponpes Al Khoziny berjalan dengan baik, dan para santri dapat belajar dengan aman dan nyaman,” ujar Subandi.
Pemkab Sidoarjo, lanjutnya, juga akan berkolaborasi dengan komunitas Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) untuk membantu proses perizinan pesantren dan lembaga pendidikan lainnya di Sidoarjo.
Pengasuh Ponpes Al Khoziny, KH Abdus Salam Mujib, menyampaikan rasa terima kasih dan berharap pembangunan ini membawa keberkahan bagi masyarakat.
“Mudah-mudahan langkah pemerintah diridai Allah dan diberkahi. Semoga Allah memudahkan pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat,” tuturnya.
Ia juga menyampaikan doa bagi masyarakat di wilayah Indonesia barat yang sedang menghadapi bencana.
Pesantren Al Khoziny didirikan puluhan tahun lalu dan menjadi salah satu pesantren rujukan di kawasan Sidoarjo–Surabaya. Pesantren ini dikenal kuat dalam pendidikan Al-Qur’an, bahasa Arab, dan pembinaan akhlak. Selama bertahun-tahun, Al Khoziny telah melahirkan ribuan alumni yang berkhidmat di masyarakat, sehingga keberadaan pesantren ini memiliki nilai strategis baik dalam pendidikan keagamaan maupun sosial kemasyarakatan.
Pembangunan ulang ini diharapkan menjadi tonggak baru untuk memodernisasi sistem pendidikan pesantren tanpa menghilangkan tradisi keilmuan klasiknya.
Dengan dimulainya groundbreaking ini, masyarakat Sidoarjo menantikan hadirnya bangunan baru Ponpes Al Khoziny yang lebih modern, aman, dan representatif sebagai pusat pendidikan santri di masa mendatang.(Ryo)












