BATU, Jadikabar.com – Tiga kepala daerah di wilayah Malang Raya resmi menyatukan langkah dalam agenda Sinergitas Malang Raya yang digelar di Ruang Rapat Utama (Rupatama) Lantai 5 Balai Kota Among Tani, Kota Batu, Jumat malam (18/7).
Pertemuan tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Malang Drs. H. M. Sanusi, M.M., Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, M.M., dan Wali Kota Batu Nurochman, S.H., M.H.. Ketiganya membahas sejumlah persoalan krusial yang memerlukan penanganan lintas wilayah, terutama terkait kemacetan dan pengelolaan sampah yang kian kompleks.
Turut hadir dalam forum strategis ini Wakil Wali Kota Batu, Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Malang, Sekretaris Daerah Kota Malang dan Kota Batu, serta jajaran kepala perangkat daerah dari ketiga wilayah.
Dalam sambutannya, Bupati Malang Sanusi menekankan pentingnya kolaborasi konkret antara tiga daerah untuk menyelesaikan masalah klasik yang tidak bisa diselesaikan sendiri oleh satu wilayah.
“Sinergitas ini sangat penting karena permasalahan kemacetan maupun sampah di Malang Raya bersifat lintas batas administratif. Ini saatnya kita berpikir sebagai satu kesatuan kawasan, bukan hanya sebagai kabupaten atau kota yang berdiri sendiri,” tegas Sanusi.
Ia juga mengungkapkan, Malang Raya kini telah dikategorikan sebagai kawasan strategis nasional, sehingga memiliki daya dorong lebih kuat untuk mendapatkan dukungan program dari pemerintah pusat.
Salah satu ide besar yang kembali diangkat dalam pertemuan tersebut adalah rencana pembangunan Sky Train atau kereta gantung, yang sebelumnya telah diwacanakan oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan.
“Sky train akan menjadi transportasi massal ramah lingkungan yang bisa menghubungkan Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu, serta mendukung sektor pariwisata,” jelas Bupati Sanusi.
Ia mengingatkan bahwa proyek ini bukan hal baru. Sebelum pandemi COVID-19, pertemuan serupa pernah dilaksanakan dan membahas juga pengembangan jalan tol Malang–Kepanjen, serta rencana tol Pandaan/Sukorejo–Batu yang hingga kini masih dikawal agar segera direalisasikan.
Selain transportasi, masalah sampah menjadi perhatian khusus. Lonjakan populasi penduduk serta tingginya kunjungan wisatawan memperberat beban pengelolaan sampah lintas daerah.
Sebagai langkah nyata, Kabupaten Malang telah menyewa tromol untuk mengurai sampah menjadi kompos, pupuk organik, dan bahan daur ulang. Selain itu, TPA Talangagung juga telah dimanfaatkan untuk menghasilkan biogas, sebagai bentuk energi terbarukan dari limbah.
“Kami terus mencari solusi yang inovatif dan berkelanjutan. Selain mengurangi beban TPA, ini juga mendukung energi bersih,” ujar Sanusi.
Kolaborasi lintas wilayah ini akan terus diperkuat melalui pembahasan lanjutan dengan Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah pada 23–24 Juli 2025 mendatang.
“Topik transportasi dan pengelolaan kawasan Malang Raya akan kita bawa ke pusat. Kita ingin program strategis nasional ini benar-benar berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat,” tambah Bupati Sanusi.
Dengan adanya kolaborasi ini, ketiga kepala daerah optimistis Malang Raya bisa menjadi model sinergi antarwilayah dalam menyelesaikan persoalan urbanisasi, lingkungan, dan ekonomi secara terpadu.