SURABAYA, Jadikabar.com – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Taman Harmoni Keputih pada Rabu (9/7) untuk memastikan kesiapan revitalisasi taman tersebut jelang peresmiannya. Dalam kunjungan tersebut, Eri memastikan bahwa taman dengan konsep baru ini akan siap diluncurkan awal Agustus 2025, bertepatan dengan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Taman Harmoni yang sebelumnya merupakan bekas tempat pembuangan sampah, kini telah bertransformasi menjadi ruang terbuka hijau multifungsi yang memadukan elemen rekreasi, edukasi, hingga konservasi lingkungan. Hal ini menjadikan taman tersebut sebagai simbol keberhasilan kota dalam mengelola lingkungan secara berkelanjutan.
“Alhamdulillah, hasil revitalisasi Taman Harmoni ini sangat memuaskan dan sesuai harapan. InsyaAllah, akan ada penambahan ciri khas di setiap zona, dan saat ini tengah dikerjakan oleh tim,” ujar Wali Kota Eri.
Rencana peresmian taman dijadwalkan pada 1 atau 2 Agustus mendatang. Wali Kota Eri menyatakan bahwa momentum bulan kemerdekaan menjadi saat yang tepat untuk menghadirkan wajah baru taman ini kepada publik, sekaligus menegaskan semangat gotong royong warga Surabaya dalam menjaga lingkungan.
“Tempat ini dulunya adalah lokasi pembuangan sampah. Sekarang, dengan kesadaran masyarakat dalam memilah sampah, taman ini bisa hadir sebagai ruang yang indah dan nyaman. Ini bentuk edukasi yang sangat kuat tentang pentingnya pengelolaan sampah dari rumah,” jelas Eri.
Wali Kota Eri juga memperkenalkan berbagai zona baru di Taman Harmoni yang akan memberikan pengalaman berbeda bagi pengunjung. Di antaranya adalah Zona Taman Bermain yang dibagi untuk usia di bawah dan di atas lima tahun, serta dilengkapi dengan kandang kelinci dan ayam kate.
Ada pula Zona Korea dengan jembatan khusus tempat pengunjung bisa memasang gembok cinta, meniru tren wisata populer di negeri ginseng. Kemudian, Zona Afrika dan Zona Amerika akan diisi dengan ornamen dan miniatur khas seperti rumah suku, patung koboi, hingga dekorasi Suku Indian.
Tak ketinggalan, Zona Rekreasi dan Edukasi menyediakan sarana outbound, flying fox, taman lalu lintas untuk edukasi rambu-rambu, dan area menunggang kuda poni. Sementara Zona ATV dan Bersantai disiapkan untuk kegiatan santai lesehan dan kulineran.
Dalam upaya mendukung UMKM lokal, Pemkot Surabaya menetapkan bahwa pengunjung tidak diperkenankan membawa makanan dari luar. Sebagai gantinya, makanan dan minuman dapat dibeli dari tenant UMKM di dalam taman. Layanan sewa tikar pun akan dikelola oleh pelaku UMKM sekitar.
Terkait biaya masuk, Pemkot masih mendiskusikan sistem voucher senilai Rp15.000 yang dapat ditukarkan untuk membeli produk UMKM atau menyewa fasilitas. Sebagian dana juga akan digunakan untuk perawatan taman, dengan konsep berbasis gotong royong dan inklusi sosial.
“Konsep ini bukan semata-mata pemasukan bagi pemkot, tetapi sebagai bentuk partisipasi masyarakat dalam mendukung ekonomi warga lainnya. Ini taman dari, oleh, dan untuk warga Surabaya,” tegas Eri.
Selain ruang hijau, Panggung Utama Taman Harmoni juga akan menjadi tempat pertunjukan seni dan musik, memberikan ruang ekspresi bagi komunitas kreatif di Surabaya. Pertunjukan ini direncanakan berlangsung di hari-hari tertentu, lengkap dengan fasilitas panggung akustik.
Ketua Dewan Pengurus APEKSI ini menegaskan bahwa meski tetap memakai nama “Taman Harmoni”, taman ini akan dilengkapi tagline baru yang mencerminkan beragam nuansa budaya dan edukasi di dalamnya.
“Kami ingin Taman Harmoni ini menjadi destinasi baru yang tidak hanya menyejukkan secara visual, tapi juga memperkuat kebanggaan warga. Seperti halnya Tunjungan, Kota Lama, dan Taman Bambu, Taman Harmoni akan menjadi ikon baru ruang publik Surabaya,” pungkasnya.