Sidoarjo, JADIKABAR.COM – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126 Kodim 0816/Sidoarjo kembali membawa harapan baru bagi masyarakat pedesaan. Kali ini, Satgas TMMD bersama pemerintah Desa Kedondong, Kecamatan Tulangan, bahu-membahu memperbaiki Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) milik warga kurang mampu.
Dua rumah yang menjadi sasaran awal adalah milik Ibu Nursiayah dan Bapak Karnoto, warga setempat yang telah lama menempati rumah dengan kondisi fisik memprihatinkan.
Program ini dilaksanakan secara gotong-royong oleh anggota TNI, perangkat desa, dan masyarakat. Selain memperbaiki struktur rumah, kegiatan ini juga memperkuat solidaritas sosial dan kepedulian terhadap sesama di tengah kehidupan pedesaan.
Program TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) telah berlangsung sejak 1980-an, lahir dari semangat manunggalnya TNI dengan rakyat. Awalnya dikenal sebagai ABRI Masuk Desa (AMD), kegiatan ini berfokus pada pembangunan fisik dan nonfisik di wilayah terpencil, dengan tujuan mempercepat pemerataan pembangunan nasional.
Hingga kini, TMMD menjadi agenda rutin TNI AD yang menggandeng pemerintah daerah, sebagai wujud nyata kolaborasi lintas sektor untuk mengatasi kesenjangan sosial-ekonomi di pedesaan.
Sementara itu, program perbaikan RTLH menjadi bagian dari sasaran fisik TMMD. Program ini memastikan setiap keluarga memiliki hunian yang aman, sehat, dan layak, sekaligus menekan angka kemiskinan melalui pendekatan kesejahteraan berbasis infrastruktur sosial.
Sejak dimulai pada Jumat (24/10), Satgas TMMD ke-126 bersama warga mulai memperbaiki atap yang bocor, mengganti lantai tanah menjadi semen, memperkuat dinding rumah, dan memperbaiki ventilasi serta sanitasi.
Pendekatan partisipatif diterapkan di seluruh tahapan: personel TNI menangani pekerjaan teknis, masyarakat menyumbang tenaga dan waktu, sedangkan perangkat desa membantu administrasi dan penyediaan bahan bangunan sederhana.
Bagi warga seperti Nursiayah, bantuan ini menjadi “berkah yang tak terduga.” Ia mengaku kini bisa tidur lebih nyenyak tanpa takut atap bocor atau dinding retak.
Letda Inf M. Rafly Fathoni, Komandan SSK Satgas TMMD ke-126 Kodim 0816/Sidoarjo, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya tentang bangunan, tetapi juga kemanusiaan.
“Program RTLH pada TMMD ke-126 bukan sekadar memperbaiki rumah — ini adalah upaya untuk mengembalikan martabat warga. Rumah yang layak berarti kehidupan yang lebih sehat, aman, dan produktif. Kolaborasi TNI, pemerintah, dan masyarakat menjadi kunci agar hasilnya bertahan lama dan berdampak luas,” ujarnya.
Rafly juga menambahkan bahwa keberhasilan program ini akan ditentukan oleh partisipasi aktif masyarakat dalam merawat rumah pasca-renovasi.
Perbaikan RTLH memiliki dampak sosial signifikan — tidak hanya meningkatkan kenyamanan fisik, tetapi juga mengurangi kecemasan warga, memperbaiki kesehatan lingkungan, dan menumbuhkan rasa percaya diri.
Dari sisi ekonomi, hunian yang layak membantu keluarga menghemat biaya perawatan, membuka peluang usaha rumahan, dan mendukung produktivitas kerja.
TMMD menjadi simbol nyata sinergi antara TNI dan rakyat dalam membangun negeri dari akar rumput. Melalui kegiatan ini, desa bukan hanya menerima manfaat fisik berupa bangunan, tetapi juga nilai-nilai kebersamaan, disiplin, dan tanggung jawab sosial.
Program RTLH di Desa Kedondong membuktikan bahwa pembangunan bukan hanya urusan infrastruktur besar, tetapi juga kepedulian terhadap kehidupan manusia di dalamnya.
Satgas TMMD 126 Kodim 0816/Sidoarjo berharap program ini dapat terus berlanjut di desa-desa lain di Kabupaten Sidoarjo. Dengan kerja sama lintas instansi dan partisipasi warga, diharapkan semua keluarga bisa menikmati rumah yang lebih layak, aman, dan sehat — sesuai dengan cita-cita pembangunan nasional yang berkeadilan.
Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat menghubungi Kodim 0816/Sidoarjo atau Pemerintah Desa Kedondong terkait kegiatan dan sasaran program TMMD ke-126.












