Daerah  

Pemkot Batu Mantapkan Strategi Tekan Stunting Lewat Rapat Pra-Koordinasi TPPS

Avatar photo
Pemkot Batu Mantapkan Strategi Tekan Stunting Lewat Rapat Pra-Koordinasi TPPS
Suasana diskusi lintas sektor antara OPD Kota Batu dalam rapat percepatan penurunan stunting.

Kota Batu, JadiKabar.com – Pemerintah Kota Batu terus memperkuat komitmennya dalam upaya percepatan penurunan stunting. Melalui Sekretariat Daerah, Pemkot Batu menggelar Rapat Pra-Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tingkat Kota Batu Tahun 2025, yang berlangsung di Gedung B Lantai 3D Balai Kota Among Tani, Jumat (24/10/2025).

Kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Batu Zadim Effisiensi, perwakilan dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kementerian Agama Kota Batu, serta tiga camat di wilayah Kota Batu. Total ada 33 peserta dari OPD yang memiliki peran strategis dalam penanganan stunting, seperti Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Dinas Komunikasi dan Informatika, DPPPAPPKB, Bappelitbangda, hingga Badan Keuangan dan Aset Daerah.

Sekda Zadim Effisiensi dalam sambutannya menegaskan bahwa rapat ini merupakan bagian penting dari proses konsolidasi lintas sektor. Ia berharap hasil pra-koordinasi ini menjadi dasar penyusunan langkah strategis yang lebih terukur untuk menekan angka stunting di Kota Batu.

“Pertemuan ini menjadi langkah awal konsolidasi program dan evaluasi capaian semester pertama tahun 2025. Kami ingin memastikan kolaborasi antarperangkat daerah semakin efektif dan terarah,” ujar Zadim.

Agenda rapat mencakup tiga materi utama, yakni:

  1. Monitoring dan Evaluasi Program Percepatan Penurunan Stunting Semester I Tahun 2025,

  2. Tata Kelola OPD dalam Kelembagaan TPPS, dan

  3. Evaluasi BPKP PPS Tahun 2025.

Rangkaian kegiatan ditutup dengan diskusi dan penetapan tindak lanjut, yang difokuskan pada peningkatan koordinasi lapangan serta penguatan data sasaran intervensi stunting.

Narasumber dari Bappelitbangda Kota Batu, Andri Wijaya, menyoroti bahwa meskipun telah ada berbagai program, angka stunting belum menunjukkan penurunan signifikan.

“Kita belum maksimal di tahun ini. Tahun kemarin kita intens membahas pun angkanya tidak turun, apalagi jika dibiarkan,” ujarnya.

Menurut data Dinas Kesehatan Kota Batu, kasus stunting memang masih menjadi perhatian serius di beberapa wilayah kecamatan. Kondisi ini menunjukkan perlunya integrasi lebih kuat antara intervensi spesifik (melalui layanan kesehatan ibu dan anak) dan intervensi sensitif (seperti sanitasi, pendidikan, dan ketahanan pangan).

Pemkot Batu menargetkan angka stunting dapat terus ditekan sesuai arah kebijakan nasional yang menargetkan prevalensi stunting di bawah 14% pada 2025. Untuk mencapai target itu, TPPS berencana memperkuat pemantauan data keluarga berisiko, memperluas pendampingan gizi ibu hamil dan balita, serta meningkatkan akses sanitasi layak di wilayah perdesaan.

Melalui kegiatan pra-koordinasi ini, seluruh pemangku kepentingan diharapkan dapat menyatukan langkah strategis dalam menurunkan angka stunting, memperkuat sinergi lintas sektor, serta memastikan kebijakan daerah sejalan dengan target nasional percepatan penurunan stunting.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *