Malang, JadiKabar.com – Satreskrim Polres Malang merayakan Hari Ulang Tahun Reserse ke-78 dengan cara yang tidak sekadar seremonial. Senin (8/11/2025) pagi, halaman Gedung Satres PPA dan PPO dipenuhi suasana haru dan kebersamaan ketika jajaran Satreskrim menggelar doa bersama, memberikan santunan kepada anak yatim, hingga menyalurkan paket sembako untuk masyarakat rentan.
Peringatan ini sekaligus mengingatkan kembali perjalanan panjang korps reserse di Indonesia. Sejak dibentuk pada 1947, fungsi reserse menjadi tulang punggung kepolisian dalam proses penyelidikan dan penyidikan tindak pidana. Di era modern, fungsi ini ikut berkembang mengimbangi kompleksitas kejahatan, termasuk kejahatan siber, kekerasan berbasis gender, hingga perlindungan kelompok rentan.
Kasatreskrim Polres Malang, AKP Muchammad Nur, mengatakan bahwa HUT Reserse bukan hanya momentum refleksi, tetapi juga penguatan komitmen untuk hadir bagi masyarakat.
“Kami ingin HUT Reserse tidak hanya dirayakan secara seremonial, tapi diisi kegiatan yang memberi manfaat. Apalagi bagi anak-anak yatim yang membutuhkan perhatian kita bersama,” ujar AKP Nur.
Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 30 anak yatim dari Ponpes Al Fitriyah hadir dalam doa bersama dan menerima santunan. Setelah itu, rangkaian kegiatan berlanjut dengan pembagian 30 paket sembako kepada penyandang disabilitas serta para pengemudi becak kayuh di wilayah Kepanjen.
Menurut AKP Nur, kegiatan sosial ini merupakan bentuk nyata pendekatan humanis yang selama ini menjadi karakter Satreskrim Polres Malang.
“Penegakan hukum tetap tugas utama kami. Namun empati, kemanusiaan, dan kedekatan dengan masyarakat akan selalu kami rawat. Kegiatan sosial seperti ini bukan hanya seremonial tahunan, tapi akan terus kami jalankan,” tegasnya.
Ia menambahkan, hadirnya Satres PPA dan PPO yang baru diresmikan beberapa waktu lalu juga menjadi bukti bahwa pelayanan terhadap kelompok rentan semakin diperkuat.
Dengan usia reserse yang menginjak 78 tahun, jajaran Polres Malang berharap citra kepolisian yang humanis terus tumbuh di tengah masyarakat selaras dengan tugas penegakan hukum yang profesional, proporsional, dan akuntabel.
