Bandung Barat, JADIKABAR.COM – Upaya Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) dalam menekan angka kemiskinan kini melangkah lebih konkret melalui kehadiran Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 11 Bandung Barat di Kecamatan Cisarua. Sekolah ini menjadi bagian dari program pendidikan sosial yang digagas bersama Kementerian Sosial Republik Indonesia, sebagai wujud nyata kolaborasi pemerintah pusat dan daerah dalam memperluas akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Kegiatan belajar di SRMP 11 Bandung Barat resmi dimulai pada Oktober 2025, setelah sebelumnya para siswa mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Sebanyak 100 siswa kini aktif menempuh pendidikan di sekolah tersebut dengan semangat dan harapan besar untuk meraih masa depan yang lebih baik.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bandung Barat, Dr. Idad Saadudin, S.Sos., M.Kes., yang turut mendampingi Komisi IV DPRD KBB dalam kunjungan kerja ke SRMP 11 Bandung Barat bersama pihak sekolah dan Sentra Wiyata Guna, menegaskan pentingnya keberadaan lembaga ini sebagai sarana strategis dalam pembangunan manusia di sektor sosial.
“SRMP 11 Bandung Barat hadir bukan sekadar sebagai tempat belajar, melainkan wadah pemberdayaan sosial yang membuka peluang bagi anak-anak dari keluarga rentan untuk tetap mengenyam pendidikan layak,” ujar Idad Saadudin.
Program Sekolah Rakyat merupakan inisiatif Kementerian Sosial RI untuk memberikan layanan pendidikan setara sekolah menengah pertama bagi anak-anak yang sebelumnya tidak dapat melanjutkan pendidikan formal karena faktor ekonomi, sosial, maupun administratif.
Di Bandung Barat, program ini disinergikan dengan Dinas Sosial dan pemerintah daerah, sehingga dapat menjangkau wilayah-wilayah dengan angka putus sekolah tinggi.
SRMP 11 Bandung Barat berdiri di kawasan Cisarua, wilayah yang dikenal memiliki banyak keluarga penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) dan penerima bantuan sosial lainnya. Keberadaan sekolah ini diharapkan mampu mengubah wajah pendidikan sosial di daerah pegunungan Bandung Barat dengan pendekatan pembelajaran yang inklusif dan berbasis karakter.
Selain pelajaran umum, SRMP 11 Bandung Barat juga memberikan pelatihan keterampilan dasar, pendidikan karakter, serta pembiasaan disiplin dan tanggung jawab sosial. Tujuannya adalah membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki nilai kemandirian dan empati sosial.
“Pendidikan merupakan kunci utama dalam memutus rantai kemiskinan. Melalui SRMP ini, kami ingin memastikan bahwa setiap anak, tanpa memandang latar belakang ekonomi, memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang,” tambah Idad.
Kunjungan kerja Komisi IV DPRD KBB juga menjadi bentuk dukungan legislatif terhadap keberlanjutan program tersebut. Para anggota dewan menilai inisiatif ini selaras dengan arah kebijakan nasional dalam pembangunan sumber daya manusia unggul, terutama di daerah-daerah yang membutuhkan afirmasi sosial.
Kedepannya, Pemkab Bandung Barat bersama Kemensos RI akan terus memperluas jangkauan program Sekolah Rakyat di beberapa kecamatan lain. Dengan begitu, anak-anak dari keluarga prasejahtera dapat memperoleh akses pendidikan yang lebih mudah, murah, dan berkualitas.
SRMP 11 Bandung Barat diharapkan menjadi model pendidikan sosial berkelanjutan, yang tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga menanamkan semangat gotong royong, kejujuran, dan tanggung jawab sosial sebagai pondasi membangun masa depan yang lebih baik.












