Malang, JADIKABAR.COM – Pemerintah Kota Malang menggelar High Level Meeting bertema Optimalisasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) tahun 2025, sebagai bentuk komitmen mempercepat transformasi digital dalam tata kelola keuangan daerah. Acara ini dipimpin langsung oleh Wakil wali Kota Malang yakni Bapak Ali Muthohirin,. S,Sy. atau yang sering disapa Sam Ali, yang mengajak seluruh elemen untuk memperkuat sinergi menuju sistem keuangan yang transparan, akuntabel, dan efisien.
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota menyampaikan bahwa penggunaan sistem transaksi elektronik bukan hanya tren, tetapi kebutuhan yang mendesak. Ia mencontohkan peningkatan pendapatan retribusi parkir di Stadion Gajayana yang melonjak drastis dari Rp19 juta menjadi Rp125 juta per bulan setelah menggunakan sistem pembayaran elektronik. “Ini bukti bahwa digitalisasi mampu menekan kebocoran dan meningkatkan pendapatan,” tegasnya.
Transformasi digital ini sejalan dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2023, yang mendorong percepatan digitalisasi layanan pemerintah. Di Kota Malang, sejumlah Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan perangkat daerah mulai dioptimalkan penggunaan alat pembayaran elektronik seperti EDC, khususnya di Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Dinas PUPR, Dinas PKP, PKAD, Dinas Pendidikan, hingga Disporapar.
Lebih lanjut, Pemkot Malang juga tengah mengembangkan kerja sama strategis dengan sejumlah bank mitra seperti BRI, BNI, BSI, dan Bank Mandiri. Selain memperluas jaringan pembayaran elektronik, pemerintah juga mendorong penggunaan kartu kredit pemerintah sebagai bagian dari sistem keuangan yang modern dan terintegrasi.
Namun demikian, Wakil Wali Kota juga menggarisbawahi bahwa tantangan menuju kemandirian fiskal tetap perlu diantisipasi, mengingat sejumlah kebijakan pemerintah pusat berpotensi menekan pendapatan daerah. Oleh karena itu, penguatan literasi keuangan digital menjadi sangat penting agar masyarakat dapat beradaptasi dengan ekosistem digital yang terus berkembang.
“Malang adalah kota besar kedua di Jawa Timur. Kita harus menjadi contoh kota modern yang bisa memaksimalkan digitalisasi secara menyeluruh,” tutup Wakil Wali Kota dalam wawancaranya. Ia menegaskan bahwa sistem elektronik yang kuat bukan hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga membuka potensi besar dalam optimalisasi pendapatan daerah, khususnya sektor retribusi parkir yang selama ini masih menjadi perhatian.












