Banyuwangi, JADIKABAR.COM – Proses evakuasi dan penanganan korban insiden tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya terus dilakukan secara intensif oleh tim SAR gabungan. Hingga Kamis (3/7/2025) pukul 17.00 WIB, tercatat sebanyak 30 orang korban selamat, sementara enam orang dinyatakan meninggal dunia dalam tragedi yang mengguncang Selat Bali tersebut.
Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, menyampaikan bahwa 21 dari 30 korban selamat telah dipindahkan dari Posko Gilimanuk di Bali ke Posko Ketapang di Banyuwangi, dan kini telah diserahkan kepada pihak keluarga masing-masing.
“Untuk saat ini yang dipindahkan dari Posko SAR Gilimanuk ke Posko SAR Ketapang sebanyak 21 orang. Mereka telah dijemput dan disambut keluarga yang sudah menunggu sejak dini hari,” ujar Nanang kepada awak media.
Sebelum proses penyerahan, seluruh korban terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh oleh tim medis. Nanang memastikan bahwa seluruh korban yang dipindahkan dalam kondisi sehat dan stabil, meski beberapa masih terlihat syok akibat insiden tragis tersebut.
Seperti diketahui, KMP Tunu Pratama Jaya dilaporkan tenggelam pada Rabu (2/7/2025) malam sekitar pukul 23.35 WIB di perairan Selat Bali. Kapal naas tersebut mengangkut total 65 orang, terdiri dari 53 penumpang dan 12 kru kapal, serta membawa 22 unit kendaraan.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi terkait penyebab pasti tenggelamnya kapal. Tim KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) masih melakukan investigasi mendalam, termasuk pengecekan manifest dan kelaikan kapal sebelum berlayar.
Operasi pencarian dan evakuasi masih terus dilakukan. Tim SAR gabungan dari BASARNAS, TNI AL, Polairud, serta relawan sipil menyisir titik-titik potensial di lokasi kejadian, dengan dukungan armada laut dan udara. Fokus utama saat ini adalah menemukan korban yang masih hilang serta melakukan penyelaman untuk memastikan tidak ada korban yang terjebak di badan kapal.
Keluarga korban, meski bersyukur telah dipertemukan kembali dengan orang tercinta, tak bisa menahan haru. “Kami bersyukur adik saya bisa selamat. Tapi juga berduka untuk korban lainnya. Kami berharap pencarian korban yang belum ditemukan bisa segera membuahkan hasil,” ujar seorang kerabat korban di Posko Ketapang.
Pemerintah daerah Banyuwangi dan Pemprov Jawa Timur juga telah membuka posko trauma healing serta memberikan dukungan logistik dan medis bagi keluarga korban.