SURABAYA, JADIKABAR.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus menunjukkan keseriusannya dalam menangani persoalan pengangguran dan kemiskinan. Melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker), Pemkot menyelenggarakan “Job Fair & Edu Fair 2025” yang digelar selama dua hari, 20-21 Mei 2025, di Convention Hall Surabaya.
Acara ini disambut antusias oleh hampir 1.000 pencari kerja dari berbagai wilayah di Surabaya dan sekitarnya. Tidak hanya menjadi ajang bertemunya pencari kerja dan perusahaan, bursa kerja ini juga menjadi momentum strategis dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong kesejahteraan masyarakat.
Kepala Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja Disperinaker Kota Surabaya, Tranggono Wahyu Wibowo, menjelaskan bahwa kegiatan ini menawarkan 732 lowongan kerja dari 54 perusahaan yang berpartisipasi.
“Sebanyak 49 perusahaan membuka lowongan untuk penempatan dalam negeri, khususnya di Surabaya. Sementara 5 perusahaan lainnya membuka peluang kerja di luar negeri dengan ribuan posisi tersedia,” ungkap Tranggono.
Beragam sektor industri turut berpartisipasi, mulai dari manufaktur, perdagangan, jasa, perhotelan, hingga teknologi informasi. Ini membuka peluang besar bagi pencari kerja dengan latar belakang pendidikan dan keahlian yang berbeda-beda.
Tidak sekadar menjadi ajang rekrutmen, Job Fair & Edu Fair 2025 juga memberikan edukasi dan pelatihan yang relevan bagi pencari kerja. Pada hari pertama (20 Mei 2025), digelar workshop softskill yang membahas teknik wawancara kerja dan penyusunan surat lamaran yang menarik.
Pada hari kedua (21 Mei 2025), Disperinaker menyajikan sesi pelatihan bertajuk “Job Search Digital” yang mengajarkan strategi pencarian kerja secara online dan pemanfaatan platform digital. Sesi siang dilanjutkan dengan workshop “Make Up Artist untuk Kerja”, yang memberikan panduan berpenampilan profesional saat melamar kerja.
“Melalui pembekalan ini, kami ingin memastikan para pencari kerja tidak hanya mendapatkan peluang, tetapi juga siap secara mental dan penampilan saat menghadapi proses seleksi,” ujar Tranggono.
Untuk mendukung efisiensi dan kemudahan akses, seluruh proses rekrutmen dilakukan secara digital. Para pelamar cukup mendaftar melalui laman resmi Disperinaker Surabaya di https://disnaker.surabaya.go.id/assik dan membuat akun. Dari situ, mereka bisa mengisi data diri, mengunggah persyaratan, hingga memilih langsung perusahaan yang dituju.
“Semua proses paperless. Pelamar tidak perlu membawa dokumen fisik ke lokasi. Cukup membawa HP dan mengakses aplikasi ASSIK (Aplikasi Sistem Informasi Surabaya Kerja),” kata Tranggono.
Disperinaker memastikan bahwa job fair ini bukan hanya seremoni, melainkan langkah nyata dalam menciptakan peluang kerja yang konkret. Proses seleksi lanjutan dijadwalkan pada 22–23 Mei 2025, dengan harapan seluruh pelamar yang lolos kualifikasi bisa segera diproses hingga penempatan.
“Kami tidak berhenti di pameran. Kami kawal hingga proses seleksi, sampai keluar data penempatan, dan mereka benar-benar bekerja,” tegasnya.
Job Fair & Edu Fair 2025 merupakan bagian dari strategi besar Pemkot Surabaya untuk menghapus status keluarga miskin (gamis) melalui pendekatan penciptaan kerja dan pelatihan keterampilan. Upaya ini juga sejalan dengan visi Wali Kota Surabaya untuk menjadikan kota ini sebagai kota yang inklusif dan sejahtera.
“Dengan akses yang mudah, jumlah lowongan yang besar, serta pelatihan yang relevan, kami berharap acara ini benar-benar menjadi jembatan bagi warga Surabaya untuk meraih pekerjaan impian dan keluar dari lingkaran kemiskinan,” pungkas Tranggono.
Acara ini terbuka untuk umum mulai pukul 08.00–15.00 WIB, dan direncanakan akan menjadi agenda rutin tahunan yang diperkuat secara kualitas dan kuantitas di tahun-tahun mendatang.
