Palembang, JadiKabar.Com – Musyawarah Nasional Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) VI dengan tema “Satu Cita untuk Pariwisata Indonesia” resmi dibuka di Hotel Aryaduta Palembang, 02–04 Desember 2025. Pembukaan dilakukan oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Provinsi Sumatera Selatan, Dr. Apriyadi, M.Si, mewakili Gubernur Sumsel.
Dalam sambutannya, Apriyadi menegaskan bahwa Munas ini menjadi momentum penting bagi kebangkitan sektor pariwisata nasional.
“Para pelaku pariwisata adalah pejuang devisa yang menggerakkan ekonomi daerah. Munas ini bukan hanya forum musyawarah, tetapi ruang strategis untuk memperkuat kolaborasi dan merumuskan langkah besar bagi pariwisata Indonesia,” ujarnya.
Ia juga mengajak seluruh peserta dari 22 provinsi untuk menikmati keindahan dan kekayaan budaya Kota Palembang.
“Belum lengkap rasanya datang ke Palembang kalau belum melihat Jembatan Ampera dan mencicipi pempek. Jadikanlah kehadiran Bapak-Ibu di sini sebagai bagian dari promosi dan penguatan jejaring pariwisata,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum ASPPI, Agus Pahlevi, menyampaikan apresiasi atas antusiasme para peserta serta kesiapan Sumatera Selatan sebagai tuan rumah.
“Ini adalah Munas paling ramai dan pertama digelar di luar Jabodetabek. Semangat ini menunjukkan bahwa pelaku pariwisata Indonesia siap bergerak bersama, satu cita, satu arah, untuk mengangkat nama Indonesia di mata dunia,” tuturnya.
Ia juga menegaskan komitmen ASPPI dalam mendukung arah kebijakan pemerintah daerah, termasuk pengembangan halal tourism, well-being tourism, serta peningkatan kualitas produk wisata.
“Pariwisata bukan semata milik pemerintah. Kita semua punya peran dan kekuatan untuk membangun industri yang berdaya saing dan berkelanjutan,” kata Agus.
Sementara itu, Ketua ASPPI Sumsel, Mgs. Moh Isnaini F., M.T. (Evad Arifin) menegaskan bahwa Munas ASPI VI akan menjadi ruang pengambilan keputusan strategis bagi perjalanan organisasi.
“Agenda utama Munas adalah penyampaian pertanggungjawaban pengurus, penyempurnaan AD/ART, dan pemilihan Ketua Umum periode 2025–2029. Kita ingin melahirkan pemimpin yang mampu membawa ASPPI lebih progresif dan relevan dengan tantangan zaman,” jelasnya.
Ia juga menyoroti besarnya antusiasme peserta dari 22 provinsi sebagai bukti bahwa Sumatera Selatan kini menjadi magnet baru sektor pariwisata.
“Gelaran ini adalah wujud nyata bahwa berbagai kebijakan pemerintah dalam membuka konektivitas dan memperkuat destinasi telah berdampak positif. Palembang menjadi tuan rumah yang tepat untuk memperlihatkan wajah baru pariwisata Sumsel,” ujarnya.
Mengakhiri penjelasannya, Evad menyampaikan optimisme terhadap masa depan pariwisata Sumsel, khususnya dengan dukungan agenda besar setelah Munas.
“Setelah Munas, kita akan menggelar Journey of Sriwijaya International Travel Mart. Inilah ruang promosi terbesar, melibatkan peserta dari seluruh Indonesia hingga Malaysia dan Singapura. Ini langkah konkret kita membuka pasar dan memperkuat inbound tourism Sumatera Selatan,” tegasnya.
Acara Munas ASPPI VI turut dihadiri jajaran Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumsel, Dinas Pariwisata Kota Palembang, pengurus pusat dan daerah ASPPI, dewan pengawas ASPPI, serta perwakilan OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumsel. Hadir pula sejumlah asosiasi pariwisata seperti GEPPI, ASITA, ASKINDO, ASAPA, ASODAPI, ABDI, serta Pengelola Usaha Rekreasi dan Taman, disamping komunitas pariwisata, tokoh adat, tokoh budaya, tamu undangan, dan peserta Munas ASPPI ke-6 dari 22 provinsi se-Indonesia. Kehadiran lintas unsur ini menegaskan kuatnya komitmen bersama dalam membangun pariwisata Indonesia secara kolaboratif.
Dengan terselenggaranya Munas ASPPI VI di Palembang, diharapkan lahir gagasan baru, sinergi kuat, serta kepemimpinan yang mampu membawa ASPPI menjadi motor inovasi pariwisata Indonesia, sekaligus memperkuat posisi Sumatera Selatan sebagai salah satu pusat pertumbuhan destinasi di kawasan barat Indonesia.(Sihabbudin.Nst)
