Berita  

Teras Belakang Disulap Jadi Kebun Mini, Suratman Wujudkan Ketahanan Pangan dari Rumah Sendiri

Teras Belakang Disulap Jadi Kebun Mini, Suratman Wujudkan Ketahanan Pangan dari Rumah Sendiri
Tampilan teras rumah yang penuh bunga warna-warni dan sayuran segar.

Tulungagung, JadiKabar.com – Pepatah Jawa “Tlaten bakale panen”—keuletan akan membuahkan hasil—tampaknya sangat tepat disematkan kepada Suratman, warga Desa Gondosuli, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung. Dengan ketekunan dan kreativitasnya, ia berhasil menyulap teras belakang rumah berukuran 6 x 9 meter menjadi kebun produktif yang penuh manfaat.

Di lahan beralas semen itu, berbagai tanaman tumbuh subur dan rapi. Ada bunga mawar, bougenvil, kamboja, hingga kenanga yang menebar harum setiap pagi. Di sela-selanya, tumbuh pula sayuran seperti cabai, kemangi, dan bawang prei—semuanya ditanam dalam pot dan wadah bekas galon air mineral. Pemandangan itu membuat halaman belakang rumahnya tampak hijau dan menyejukkan.

“Awalnya cuma iseng, Mas, buat hiburan di rumah. Saya tanam bunga pakai galon bekas air mineral,” ujar Suratman sambil tersenyum saat ditemui Minggu (2/11/2025).
“Sekarang malah jadi bermanfaat. Kalau mau bikin sambal, tinggal petik cabai dan tomat sendiri. Kemangi juga selalu siap buat lalapan,” tambahnya dengan bangga.

Sebagai petani, Suratman tak menampik bahwa lahan pekarangan kini menjadi barang langka. Namun, keterbatasan justru mendorongnya untuk lebih kreatif. Ia memastikan seluruh tanamannya diletakkan dalam pot atau wadah yang mudah dipindahkan, sehingga tidak mengganggu aktivitas lain, seperti menjemur padi saat musim panen tiba.

“Kalau panen padi, ya tinggal geser saja pot-potnya ke pinggir. Semua sudah saya pikirkan dari awal,” ujarnya sambil tertawa ringan.

Inovasi sederhana ini membuktikan bahwa konsep ketahanan pangan tidak harus selalu berskala besar. Dari lahan kecil pun, masyarakat bisa ikut berkontribusi dengan menanam bahan pangan rumah tangga. Upaya seperti yang dilakukan Suratman sejalan dengan semangat program pemerintah dalam mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan nasional, sebagaimana tertuang dalam visi Asta Cita Presiden.

Kisah Suratman menjadi contoh nyata bahwa teknologi modern dan gaya hidup sederhana bisa berjalan berdampingan. Di tengah gempuran era digital, masih ada warga desa yang memanfaatkan lahan sempit dengan kearifan lokal, menghasilkan sesuatu yang berguna dan berkelanjutan.

“Yang penting niat dan telaten. Kalau dirawat dengan sungguh-sungguh, tanaman pasti tumbuh subur. Tidak perlu lahan luas untuk bisa panen,” tuturnya menutup percakapan.

Lewat kebun mini di teras rumahnya, Suratman tidak hanya menanam tanaman, tetapi juga menumbuhkan semangat swasembada dan keteladanan bagi warga sekitar. Ia membuktikan bahwa kemandirian pangan bisa dimulai dari langkah kecil, bahkan dari rumah sendiri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *