Poncokusumo, JADIKABAR.COM – Bupati Malang Drs. H. M. Sanusi, M.M menghadiri acara Tahlil Kubro dalam rangka Haul Akbar serta Milad ke-38 Pondok Pesantren Kalijeru, yang berlangsung khidmat di Desa Wringinanom, Kecamatan Poncokusumo, pada Minggu (25/5) siang.
Acara keagamaan tahunan yang digelar oleh Pondok Pesantren Kalijeru ini turut dihadiri oleh segenap pengurus dan pimpinan pondok, tokoh agama, tokoh masyarakat Desa Wringinanom, serta jajaran Forkopimcam Poncokusumo. Ribuan jamaah memadati kompleks pesantren untuk bersama-sama mengirim doa dan mengenang jasa para ulama terdahulu.
Dalam sambutannya, Bupati Malang menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya acara tersebut. Ia menekankan bahwa kegiatan keagamaan seperti Haul Akbar dan Tahlil Kubro bukan hanya bentuk penghormatan terhadap para ulama, tetapi juga sebagai wahana mempererat silaturahmi dan membangun harmoni sosial di tengah masyarakat yang beragam.
“Selain kita dapat meneladani kehidupan para ulama, hari ini kita berkumpul sebagai bukti cinta kepada orang-orang sholeh. Semoga kita mendapat keberkahan, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW: ‘Seseorang akan dikumpulkan bersama orang yang dicintainya’. Maka teruslah mencintai Rasulullah, para habaib, para ulama, dan sesama muslim agar kita semua dikumpulkan di tempat terbaik di sisi Allah,” ujar Bupati Sanusi.
Lebih lanjut, Bupati juga mengingatkan pentingnya menjaga nilai-nilai kebersamaan dan toleransi yang telah diwariskan para pendahulu. Menurutnya, masyarakat Kabupaten Malang memiliki modal sosial yang kuat dalam bentuk religiusitas dan semangat gotong royong.
“Masyarakat Kabupaten Malang sangat menjunjung tinggi keragaman dan nilai-nilai religius. Warisan dari ajaran para ulama dan tokoh terdahulu adalah kekayaan yang harus kita jaga bersama,” tutur Bupati.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya para santri dan tokoh agama, untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga persatuan di tengah perbedaan. Bupati menekankan bahwa keberagaman di Kabupaten Malang merupakan kekuatan yang perlu dipelihara demi menciptakan kehidupan sosial yang damai dan harmonis.
Menutup sambutannya, Bupati Malang menyampaikan rasa terima kasih kepada para pengasuh pondok pesantren, ustadz, kiai, dan seluruh majelis sholawat yang telah berperan aktif dalam membina umat. Ia menilai bahwa tumbuhnya kecintaan masyarakat terhadap sholawat dan kegiatan keagamaan lainnya menjadi tanda keberkahan bagi Kabupaten Malang.
“Dengan semakin diterimanya sholawat dan banyaknya majelis yang digelar di tengah masyarakat, inilah yang membawa keberkahan dan ketentraman di wilayah Kabupaten Malang,” pungkas Bupati.
Pondok Pesantren Kalijeru sendiri merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam yang telah berkiprah selama hampir empat dekade. Didirikan dengan semangat dakwah dan pengabdian, pesantren ini telah melahirkan ribuan santri yang berkiprah di berbagai sektor, baik keagamaan, sosial, maupun pendidikan.
Haul Akbar dan Milad ke-38 kali ini tidak hanya menjadi ajang mengenang jasa para kiai, tetapi juga momentum untuk meneguhkan kembali peran pesantren sebagai pusat transformasi spiritual, sosial, dan kultural di tengah tantangan zaman.